A. PENDAHULUAN
Membalut
merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai dengan baik oleh perawat
dan pemberi pelayanan kesehatan lainnya. Membalut merupakan suatu ketrampilan
yang akan sangat sering dilakukan oleh seorang perawat di tempatnya bekerja
khususnya pada pasien yang mengalami luka.
Keterampilan
dalam pembalutan ini sangatlah penting di dalam dunia kesehatan terutama bagi
seorang perawat. Oleh karena itu paper ini dibuat dengan harapan agar banyak
tenaga kesehatan khususnya perawat mempelajari tentang teknik pembalutan yang
umum dilakukan dengan baik dan benar sehingga dapat menambah ketrampilan dan
juga profesionalitas dalam dunia kerja.
1. KONSEP
– KONSEP KUNCI
b. tujuan
Pembalutan
c. prinsip-prinsip
pembalutan
d. syarat-syarat
pembalutan
e. macam-macam
pembalut
f. prosedur
pembalutan
2. PETUNJUK
a. Pelajari
materi BAB dengan tekun dan disiplin
b. penyajian
setiap bab meliputi :judul bab dan konsep-konsep kunci, petunjuk, kerangka isi,
tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan
latihan, rangkuman dan soal-soal akhir bab yang disertai dengan kunci jawaban.
c. dalam
uraian materi terdapat tes sambil jalan. Tes ini dapat menjadi tuntunan pembaca
dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi bagian.
d. kerjakan
soal-soal latihan dan soal akhir bab dengan tekun dan disiplin!
e. bacalah
sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan anda!
f. ikuti
urutan penyajian setiap bab tahap demi tahap dengan seksama.
g. selamat
belajar dan semoga sukses.
3. TUJUAN
PEMBELAJARAN
a. Tujuan
Pembelajaran Umum
-
Mahasiswa mampu
memahami teknik pembalutan
b. Tujuan
Pembelajaran Khusus
mahasiswa
mampu memahami :
-
Menjelaskan definisi
dari pembalutan dengan benar
-
Menjelaskan tujuan
pembalutan dengan benar
-
Menjelaskan prinsip-prinsip
pembalutan dengan benar
-
Menjelaskan syarat-syarat
pembalutan dengan benar
-
Menjelaskan macam-macam
pembalut dengan benar
-
Menjelaskan prosedur
pembalutan dengan benar
B. PENYAJIAN
MATERI
1.
Pengertian
Pembalutan merupakan suatu tindakan
medis yang dilakukan untuk menutupi luka dari kontaminasi menggunakan bahan
tertentu. Pembalutan juga dikatakan sebagai penutupan suatu bagian tubuh yang
cedera dengan bahan tertentu dan dengan tujuan tertentu. Pembalut adalah bahan yang digunakan untuk
mempertahankan penutup luka. Bahan pembalut dibuat dari bermacam materi
kain.
Membalut merupakan salah satu
keterampilan yang harus dikuasai dengan baik oleh Perawat dan pemberi pelayanan
kesehatan lainnya. Apapun alasannya, perlu diingat bahwa jika tidak diterapkan
dengan benar, membalut dapat lebih cepat dan mudah menyebabkan injury.
2.
Tujuan pembalutan:
a)
Menahan bagian tubuh supaya tidak
bergeser seperti :
-
menahan penutup luka
-
menahan pita traksi kulit
-
menahan bidai
-
menahan bagian tubuh yang cedera
dari gerakan dan geseran (sebagai splint)
-
Menahan pembengkakan yang dapat
terjadi pada luka.
b)
Melindungi bagian tubuh yang
cedera
c)
Memberikan support pada bagian
tubuh yang cedera.
d)
Menutup bagian tubuh luka agar
tidak terkontaminasi oleh cahaya, debu dan kotoran.
e)
Memberikan tekanan seperti
terhadap :
-
kecenderungan timbulnya pendarahan
atau hematum
-
adanya ruang mati (dead space)
3.
Prinsip-prinsip pembalutan
a)
balutan harus rapat, rapi dan
jangan terlalu erat karena dapat mengganggu sirkulasi.
b)
jangan terlalu kendor sehingga
mudah tergeser dan lepas
c)
ujung-ujung jari dibiarkan terbuka
untuk mengetahui adanya gangguan sirkulasi
d)
bila ada keluhan balutan terlalu
erat hendaknya sedikit dilonggarkan tapi tidak terlalu rapat kemudian evaluasi
keadaan sirkulasi.
4.
Syarat-syarat pembalutan
a)
Mengetahui tujuan yang akan
dikerjakan
b)
Mengetahui seberapa batas fungsi
bagian tubuh tersebut dikehendaki dengan balutan
c)
Tersedia bahan-bahan memadai
sesuai dengan tujuan pembalutan, bentuk besarnya bagian tubuh yang akan
dibalut.
5.
Macam-macam pembalut:
a)
Mitella adalah pembalut segitiga
b)
Dasi (cravat) adalah mitella yang
berlipat-lipat sehingga berbentuk seperti dasi
c)
Pita adalah pembalut gulung
d)
Plester adalah pembalut berperekat
e)
Pembalut yang spesifik
f)
Kassa steril
Mitella:
a)
Bahan
pembalut terbuat dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai
ukuran. Pembalut
berbentuk segitiga terbuat dari kain tipis, lemas, kuat, biasanya berwarna
putih. bentuk segitiga sama kaki lurus dengan panjang kaki-kakinya 90 cm – 100
cm.
terdapat tiga macam pembalut
segitiga :
-
segitiga biasa
-
segitiga plantenga
-
segitiga funda
b)
Pembalut
ini dipergunakan pada bagian kaki yang tebentuk bulat atau untuk menggantung
bagian anggota badan yang cedera.
c)
Pembalut
ini biasa dipakai pada cedera di kepala, untuk pembungkus kepala / penahan
rambut, untuk pembalut sendi bahu dan panggul, dada, siku, telapak tangan,
pinggul, telapak kaki, dan untuk menggantung lengan.
Dasi:
a)
Pembalut
ini adalah mitella yang dilipat-lipat dari salah satu sisi segitiga agar
beberapa lapis dan berbentuk seperti pita dengan kedua ujung-ujungnya lancip
dan lebamya antara 5-10cm.
b)
Pembalut
ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian kepala yang
lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis dan kaki terkilir.
c)
Cara
membalutnya yakni dengan membebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua
ujungnya diikatkan. diusahakan agar balutan tidak mudah kendor.
Pita
( Gulung ):
a)
Pembalut
ini dapat dibuat dari kain katun, kain kassa, flanel atau bahan elastis.
b)
Yang
paling sering adalah dari kassa, hal ini karena kassa mudah menyerap air, darah
dan tidak mudah bergeser ( Kendor).
c)
penggunaan
pita biasanya pada bagian tubuh seperti :
-
untuk
kepala dan wajah
-
untuk
anggota badan berbentuk bulat panjang
-
untuk
anggota badan berbentuk lonjong
-
untuk
persendian
Macam-macam pembalut dan penggunaannya :
-
Lebar 2,5
cm -Biasa untuk jari-jari
-
Lebar 5cm -Biasa untuk leher dan
pergelangan tangan
-
Lebar 7,5
cm -Biasa untuk kepala,
lengan atas, lengan bawah, betis dan
kaki
-
Lebar 10
cm -Biasa untuk paha dan
sendi pinggul
-
Lebar
>10-15cm -Biasa untuk dada, perut, dan punggung
Plester:
a)
Pembalut
ini digunakan untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang
terkilir, untuk merekatkan pada kelainan patah tulang.
b)
Khusus
untuk penutup luka, biasa dilengkapi dengan obat anti septik contohnya
tensoplast, band-aid, handyplast, dll.
Pembalut yang spesifik :
a) Snelverband
adalah pembalut pita yang sudah ditambah dengan kassa penutup luka dan steril,
baru dibuka pada saat akan dipergunakan, sering dipakai pada luka-luka lebar
yang terdapat pada badan.
b) Sufratulle
adalah kassa steril yang telah direndam dengan obat pembunuh kuman. Biasa dipergunakan
pada luka-luka kecil.
Kasa
Steril :
a)
Kasa steril adalah kassa yang
dipotong dengan berbagai ukuran untuk menutup luka kecil yang sudah diberi
obat-obatan ( antibiotik, antiplagestik).
b)
Setelah ditutup kassa itu kemudian
baru dibalut.
6.
Prosedur pembalutan
a.
Perhatikan tempat atau letak yang
akan dibalut dengan menjawab pertanyaan
-
Bagian dari tubuh yang mana ?
-
Apakah ada luka terbuka atau tidak
?
-
Bagaimana luas luka tersebut ?
-
Apakah perlu membatasi gerak
bagian tubuh tertentu atau tidak ?
b.
Pilih jenis pembalut yang akan
dipergunakan! Dapat salah satu atau kombinanasi.
c.
Sebelum dibalut jika luka terbuka
perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan pembalut yang mengandung
desinfektan atau dislokasi perlu direposisi.
d.
Tentukan posisi balutan dengan
mempertimbangkan prinsip pembalutan.
Cara
membalut dengan mitella
a.
Salah satu sisi mitella
dilipat 3 - 4 cm sebanyak 1 - 3 kali
b.
Pertengahan sisi yang
telah terlipat diletakkan diluar bagian yang akan dibalut, lalu ditarik
secukupnya dan kedua ujung sisi itu diikatkan
c.
Salah satu ujung yang
bebas lainnya ditarik dan dapat diikatkan pada ikatan b, atau diikatkan pada
tempat lain maupun dapat dibiarkan bebas, hal ini tergantung pada tempat dan
kepentingannya.
Cara
pembalutan dengan dasi
a.
Pembalut mitella
dilipat-lipat dari salah satu sisi sehingga berbentuk pita dengan masing-masing
ujung lancip
b.
Bebatkan pada tempat
yangakan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan
c.
Diusahakan agar balutan
tidak mudah kendor dengan cara sebelum diikat arahnya saling menarik
d.
Kedua ujungnya
diikatkan secukupnya
Cara
membalut dengan pita
a.
Berdasar besar bagian
tubuh yang akan dibalut maka dipilih pembalutan pita ukuran lebar yang sesuai
b.
Balutan pita biasanya
beberapa lapis, dimulai dari salaah satu ujung yang diletakkan dari proksimal
ke distal menutup sepanjang bagian tubuh , yang akan dibalut kemudian dari
distal ke proksimal dibebatkan dengan arah bebatan saling menyilang dan tumpang
tindih antara bebatan yang satu dengan bebatan berikutnya
c.
Kemudian ujung yang
dalam tadi (b) diikat dengan ujung yang lain secukupnya.
Cara
membalut dengan plester
a.
Jika ada luka terbuka :
-
luka diberi obat
antiseptik
-
tutup luka dengan kassa
-
baru lekatkan pembalut
plester
b.
Jika untuk fiksasi
(misalnya pada patah tulang atau terkilir) :
-
Balutan plester dibuat "strapping"
dengan membebat berlapis-lapis dari distal ke proksimal, dan untuk
membatasi gerakkan tertentu perlu masing-masing ujungnya difiksasi dengan
plester.
Penggunaan
pembalut yang steril
Biasanya
dijual dalam bahan yang steril dan baru dibuka pada saat akan digunakan.
Cara membalut luka
dibagian kepala,perhatikan cara mengikat kain mitellanya. kalau luka ada
dibagian depan maka maka ujung kainnya diikat di bagian belakang. sebaliknya,
jika luka ada di bagian belakang, maka ujung kainnya diikat di bagian depan.
Cara membalut dengan dasi (lihat
gambar dibawah)
Cara membalut luka di
lutut, perhatikan posisi lutut ketika sedang dibalut yaitu dalam posisi
tertekuk agar pembalutan bisa lebih kuat.
Perhatikan putaran
lipatan kainnya. mengingat tangan merupakan anggota tubuh yang aktif, maka
usahakan pembalutan dengan kuat dan rapi agar dapat melindungi luka dari
sentuhan-sentuhan yang tidak disengaja.
Perhatikan jenis
pembalutan yang bergantung pada luka yang ada. pembalutan bisa dilakukan dengan
pendek atau memanjang tergantung dari luka korban.
Cara membalut luka di
tungkai, perhatikan arah dan luas pembalutan. dengan cara pembalutan seperti
ini maka luka akan terlindungi dan kaki tetap cukup nyaman untuk berjalan.
Cara membalut luka di
jari, perhatikan jenis kain pembalut yang dipakai, awal pembalutan dan posisi
akhir pembalutan. dengan pembalutan semacam ini maka luka di jari akan terlindungi dan cukup nyaman.
C. TUGAS
DAN LATIHAN
1. Berikut
ini adalah tujuan dari pembalutan kecuali....
a. menahan
traksi kulit
b. Melindungi
bagian tubuh yang cedera
c. menahan
bidai
d.
menahan
rasa sakit
e. mencegah
timbulnya hematum
2. “.....Bahan yang digunakan untuk
mempertahankan penutup luka”. ini merupakan pengertian dari...
a.
pembalut
b. kain
c. gunting
d. pinset
e. antiseptik
3. Berikut
ini adalah prinsip dari pembalutan yaitu...
a. balut
dengan erat agar tidak mudah terlepas
b. tutup
semua bagian tubuh yang akan dibalut
c.
jangan
terlalu kendor sehingga mudah tergeser dan lepas
d. balut
dengan cepat tanpa mempertimbangkan kerapian
e. sesekali
gerakkan bagian tubuh yang dibalut
4. Yang
bukan merupakan macam-macam dari mitela yaitu...
a. segitiga
sama sisi
b.
segitiga biasa
c.
segitiga funda
d. a
dan b benar
e.
b
dan c benar
5. Salah
satu macam pembalut yang biasa digunakan untuk membalut anggota badan berbentuk
lonjong dan persendian yaitu...
a. pita
b. snelverband
c. Mitella
d. Dasi
e. Plester
6. “Kalau
luka ada dibagian depan maka maka ujung kainnya diikat di bagian belakang”.
aturan ini digunakan pada saat melakukan pembalutan pada... dengan pembalut....
a. kaki,
plester
b. lengan,
mitella
c.
kepala,
mitella
d. lengan,
pita
e. kepala,
dasi
7. Bahan
yang paling sering digunakan untuk pembalut jenis pita adalah bahan dari kassa,
hal ini karena.....
a. kassa
halus dan tahan lama
b.
kassa
mudah menyerap air, darah dan tidak mudah bergeser
c. kassa
tidak mengakibatkan iritasi
d. kassa
terbuat bahan alami yang aman bagi kulit
e. kassa
mudah digunakan dan dibeli di pasaran
8.
Pembalut
pita dengan Lebar 7,5 cm biasa digunakan pada bagian tubuh berikut ...
a. kepala,
lengan atas, lengan bawah, betis dan
kaki
b.
kaki,
lengan bawah, kepala, jari-jari
c.
paha,
kepala, lengan atas, pinggul, betis, dan pergelangan kaki
d.
lutut,
paha, bahu, lengan atas dan bawah, kaki
e.
dada,
paha, kepala, bahu, betis, pergelangan kaki
9. Pembalut spesifik yang terbuat dari kassa
steril yang telah direndam dengan obat pembunuh kuman dan biasa dipergunakan
pada luka-luka kecil adalah
a. Snelverband
b.
Sufratulle
c. tensoplast
d. hepafix
e. plester
10. kassa
yang dipotong dengan berbagai ukuran untuk menutup luka kecil yang sudah diberi
obat-obatan ( antibiotik, antiplagestik) adalah
a. Snelverband
b. band-aid
c. hepafix
d. sufratulle
e.
Kasa
steril
D. PENUTUP
1. RANGKUMAN
Pembalut
adalah bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup luka. Pembalutan juga
dikatakan sebagai penutupan suatu bagian tubuh yang cedera dengan bahan
tertentu dan dengan tujuan tertentu. Pembalutan terdiri dari beberapa tujuan,
prinsip dan syarat. Tujuan pembalutan yaitu :
-
Menahan bagian tubuh
supaya tidak bergeser
-
Melindungi bagian tubuh
yang cedera.
Beberapa
prinsip-prinsip pembalutan yaitu :
-
jangan terlalu kendor
sehingga mudah tergeser dan lepas
-
ujung-ujung jari
dibiarkan terbuka untuk mengetahui adanya gangguan sirkulasi.
Syarat-syarat pembalutan yaitu :
-
Mengetahui tujuan yang
akan dikerjakan
-
Mengetahui seberapa
batas fungsi bagian tubuh tersebut dikehendaki dengan balutan
-
Tersedia bahan-bahan
memadai sesuai dengan tujuan pembalutan
-
Bentuk besarnya bagian
tubuh yang akan dibalut.
Macam-macam
pembalut yaitu Mitella, Dasi (cravat), Pita, Plester, Pembalut yang spesifik
dan Kassa steril. Masing-masing dari macam-macam pembalut tersebut memiliki
fungsi dan peranan yang berbeda-beda pada luka tertentu, dan dari segi cara
penggunaan serta tempat biasanya pembalut itu digunakan.
2. TES
AKHIR BAB
a. Soal
1. Berikut
ini adalah tujuan dari pembalutan kecuali....
a. menahan
traksi kulit
b. Melindungi
bagian tubuh yang cedera
c. menahan
bidai
d. menahan
rasa sakit
e. mencegah
timbulnya hematum
2. “.....Bahan yang digunakan untuk
mempertahankan penutup luka”. ini merupakan pengertian dari...
a. pembalut
b. kain
c. gunting
d. pinset
e. antiseptik
3. Berikut
ini adalah prinsip dari pembalutan
yaitu...
a. balut
dengan erat agar tidak mudah terlepas
b. tutup
semua bagian tubuh yang akan dibalut
c. jangan
terlalu kendor sehingga mudah tergeser dan lepas
d. balut
dengan cepat tanpa mempertimbangkan kerapian
e. sesekali
gerakkan bagian tubuh yang dibalut
4. Yang
bukan merupakan macam-macam dari mitela yaitu...
a. segitiga
sama sisi
b.
segitiga biasa
c.
segitiga funda
d. a
dan b benar
e. b
dan c benar
5. Salah
satu macam pembalut yang biasa digunakan untuk membalut anggota badan berbentuk
lonjong dan persendian yaitu...
a. pita
b. snelverband
c. Mitella
d. Dasi
e. Plester
6. “Kalau
luka ada dibagian depan maka maka ujung kainnya diikat di bagian belakang”.
aturan ini digunakan pada saat melakukan pembalutan pada... dengan pembalut....
a. kaki,
plester
b. lengan,
mitella
c. kepala,
mitella
d. lengan,
pita
e. kepala,
dasi
7. Bahan
yang paling sering digunakan untuk pembalut jenis pita adalah bahan dari kassa,
hal ini karena.....
a. kassa
halus dan tahan lama
b. kassa
mudah menyerap air, darah dan tidak mudah bergeser
c. kassa
tidak mengakibatkan iritasi
d. kassa
terbuat bahan alami yang aman bagi kulit
e. kassa
mudah digunakan dan dibeli di pasaran
8.
Pembalut
pita dengan Lebar 7,5 cm biasa digunakan pada bagian tubuh berikut ...
a.
kepala,
lengan atas, lengan bawah, betis dan
kaki
b.
kaki,
lengan bawah, kepala, jari-jari
c.
paha,
kepala, lengan atas, pinggul, betis, dan pergelangan kaki
d.
lutut,
paha, bahu, lengan atas dan bawah, kaki
e.
dada,
paha, kepala, bahu, betis, pergelangan kaki
9. Pembalut spesifik yang terbuat dari kassa steril
yang telah direndam dengan obat pembunuh kuman dan biasa dipergunakan pada
luka-luka kecil adalah
a. Snelverband
b. Sufratulle
c. tensoplast
d. hepafix
e. plester
10. kassa
yang dipotong dengan berbagai ukuran untuk menutup luka kecil yang sudah diberi
obat-obatan ( antibiotik, antiplagestik) adalah
a. Snelverband
b. band-aid
c. hepafix
d. sufratulle
e. Kasa
steril
b. Kunci
Jawaban
1. D
2. A
3. C
4. E
5. A
6. C
7. B
8. A
9. B
10. E
E. DAFTAR
PUSTAKA
Andi
Suhandi, 2012. Jenis dan Cara Pembalutan.
Link : http://www.ensiklopediapramuka.com/2012/10/pppk-jenis-dan-cara-pembalutan.html (diakses tanggal 5 September 2014).
Aseptumardi, 2011. SOP Pembalutan dan Pembidaian. link : http://aseptumardi.blogspot.com/2011/12/sop-pembalutan-dan-pebidaian.html (Diakses tanggal 5 September 2014).
Darwis,
dr. Allan. & Sarana, dr. Lita, dkk. 2007. Pedoman
Pertolongan Pertama. Jakarta : PMI.
Morison, Moya J. 2004. Manajemen Luka. Jakarta : EGC.
Zaldewi, 2009. Pembalut Cedera. link : http://Zaldydewi.wordpress.com/2009/12/14/pembalut-cedera/ (diakses tanggal 6 September 2014).
Makasih, banyak membantu (y)
BalasHapusinfo yg bermanfaat...
BalasHapushttp://perbanelastis.blogspot.co.id/