Kamis, 23 Oktober 2014

LAPORAN PENDAHULUAN ARTHEROSKLEROSIS



A.      PENGERTIAN
Aterosklerosis juga dikenal sebagai penyakit Vaskuler arteriosclerotic atau ASVD berasal dari bahasa Yunani: athero (yang berarti bubur atau pasta) dan sklerosis (indurasi dan pengerasan). Aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah suatu keadaan arteri besar dan kecil yang ditandai oleh deposit substansi berupa endapan lemak, trombosit, makrofag, leukosit, kolesterol, produk sampah seluler, kalsium dan berbagai substansi lainnya yang terbentuk di dalam lapisan arteri di seluruh lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika media (www.medicastore.com).
Aterosklerosis merupakan proses yang berbeda. yang menyerang intima arteri besar dan medium. Perubahan tersebut meliputi penimbunan lemak, kalsium. komponen darah, karbohidrat dan jaringan fibrosa pada lapisan intima arteri. Penimbunan tersebut dikenal sebagai ateroma atau plak. Karena aterosklerosis merupakan penyakit arteri umum, maka bila kita menjumpainya di ekstremitas, maka penyakit tersebut juga terdapat di bagian tubuh yang lain (Brunner & Suddarth, 2002).
Pertumbuhan ini disebut dengan plak. Plak tersebut berwarna kuning karena mengandung lipid dan kolesterol. Telah diketahui bahwa aterosklerosis bukanlah suatu proses berkesinambungan, melainkan suatu penyakit dengan fase stabil dan fase tidak stabil yang silih berganti. Perubahan gejala klinik yang tiba-tiba dan tidak terduga berkaitan dengan rupture plak, meskipun rupture tidak selalu diikuti gejala klinik. Seringkali rupture plak segera pulih, dengan cara inilah proses plak berlangsung (Hanafi, Muin R, & Harun, 1997).
Aterosklerosis adalah kondisi dimana terjadi penyempitan pembuluh darah akibat timbunan lemak yang meningkat dalam dinding pembuluh darah yang akan menghambat aliran darah. Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, dan organ vital lainnya serta pada lengan dan tungkai. Jika aterosklerosis terjadi didalam arteri yang menuju ke otak (arteri karoid) maka bisa terjadi stroke. Namun jika terjadi didalam arteri yang menuju kejantung (arteri koroner), maka bisa terjadi serangan jantung. Biasanya arteri yang paling sering terkena adalah arteri koroner, aorta, dan arteri-arteri serbrum.
Beberapa pengerasan dari arteri biasanya terjadi ketika seseorang mulai tua. Namun sekarang bukan hanya pada orang yang mulai tua, tetapi juga pada kanak-kanak. Karena timbulnya bercak-bercak di dinding arteri koroner telah menjadi fenomena alamiah yang tidak selalu harus terjadi lesi aterosklerosis terlebih dahulu.

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI



  1. Definisi
1        Hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg (Kodim Nasrin, 2003 ).
2        Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer, 2001).
3        Hipertensi adalah tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah diastolik >90 mmHg, atau bila pasien memakai obat antihipertensi.
4        Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection (JIVC) sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah (TD) normal tinggi sampai hipertensi maligna.
5        Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (Luckman Sorensen,1996).
6        Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 – 104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolik karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik (Smith Tom, 1995).

LAPORAN PENDAHULUAN ANGINA PEKTORIS



A.    PENGERTIAN ANGINA PEKTORIS
Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada di daerah sternum atau di bawah sternum (substernal) atau dada sebelah kiri yang khas, yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan kiri, kadang-kadang dapat menjalar ke punggung, rahang, leher atau ke lengan kanan. Sakit dada tersebut biasanya timbul pada waktu pasien melakukan aktivitas dan segera hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya. (Prof. Dr.H.M.Sjaifoellah Noer,1996). Angina Pektoris adalah nyeri dada yang disebabkan oleh tidak adekuatnya aliran oksigen terhadap miokardium. ( Maryllin E. Doengoes. 2002).
Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai respon terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang, atau ke daerah abdomen (Corwin, 2009). Angina pectoris berasal dari bahasa yunani yang berarti “cekikan dada” yaitu gangguan yang sering terjadi karena atherosclerotic heart disease. Terjadinya serangan angina menunjukan adanya iskemia. Iskemia yang terjadi pada angina terbatas pada durasi serangan dan tisak menyebabkan kerusakan permanaen jaringan miokard. Namun, angina merupakan hal yang mengancam kehidupan dan dapat menyebabkan disritmia atau berkembang menjadi infark miokard.(Wajan, 2010).
Jadi angina pectoris adalah suatu nyeri dimana klien mendapat serangan sakit dada di daerah sternum atau di bawah sternum (substernal) atau dada sebelah kiri terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium yang biasanya mendapatkan rasa tertekan.

LAPORAN PENDAHULUAN PERIKARDITIS



A.    DEFINISI
Perikarditis adalah peradangan lapisan paling luar jantung (membran tipis yang mengelilingi jantung) (H. Winter Griffith M.D, 1994). Perikarditis adalah peradangan perikardium parietal, perikardium viseral, atau kedua-duanya (Arif Mansjoer, 2000). Perikarditis adalah peradangan perikardium parietalis, viseralis dan keduanya. Respons perikardium terhadap peradangan bervariasi dari akumulasi cairan atau darah (efusi perikard), deposisi fibrin, proliferasi jaringan fibrosa, pembentukan granuloma (lesi makrofak yang terjadi dari reaksi peradangan lokal dari suatu jaringan tubuh) atau kalsifikasi (pengapuran). Itulah sebabnya manifestasi klinis perikarditis sangat bervariasi dari yang tidak khas sampai yang khas (Sudoyo,2009). Jadi kesimpulannya perikarditis adalah peradangan lapisan paling luar jantung baik pada parietal maupun viseral.
Perikarditis dibagi tiga yaitu perikarditis akut, dan perikarditis  kronis, dan perikarditis kronis konstriktif. Perikarditis akut adalah peradangan pada perikardium (kantung selaput jantung) yang dimulai secara tiba-tiba dan sering menyebabkan nyeri. Peradangan tersebut dapat menyebabkan cairan dan menghasilkan darah (fibrin, sel darah merah dan sel darah putih) yang akan memenuhi rongga pericardium. Perikarditis kronis (Chronic Pericarditis) adalah suatu peradangan perikardium (kantung jantung) yang menyebabkan penimbunan cairan atau penebalan dan biasanya terjadi secara bertahap serta berlangsung lama. Perikarditis  kronis konstriktif adalah suatu penyakit yang terjadi karena ada penebalan pada perikardium akibat adanya inflamasi yang terjadi sebelumnya sehingga luas ruangan jantung berkurang. Akibatnya curah jantung menurun dan tekanan pengisian berkurang. Perikarditis akut terjadi kurang dari 6 minggu, sedangkan pada perikarditis subakut dan perikarditis kronis lebih  dari enam 6 bulan.

LAPORAN PENDAHULUAN AKUT MIOCARD INFARK (AMI)



I.       KONSEP TEORI PENYAKIT
A.    PENGERTIAN
Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang. (Brunner & Sudarth, 2002)
Infark miocard akut adalah nekrosis miocard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu. (Suyono, 1990)

B.     ETIOLOGI
1.      Faktor penyebab :
a.       Suplai oksigen ke miokard berkurang yang disebabkan oleh 3 faktor :
-          Factor pembuluh darah :
Ø  Aterosklerosis
Ø  Spasme
Ø  Arteritis
-          Factor sirkulasi :
Ø  Hipotensi
Ø  Stenosos aorta
Ø  Infisiensi
-          Factor darah :
Ø  Anemia
Ø  Hipoksemia
Ø  Polisitemia
b.      Curah jantung yang meninggkat
-          Aktivitas berlebihan
-          Emosi
-          Makan terlalu banyak
-          Hypertioidisme
c.       Kebutuhan oksigen miocard meningkat pada :
-          Kerusakan miocard
-          Hypertropimiocard
-          Hypertensi diatolic

Rabu, 22 Oktober 2014

LAPORAN PENDAHULUAN MIOKARDITIS



   A.    PENGERTIAN MIOKARDITIS
Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium. Pada umumnya miokarditis disebabkan penyakit-penyakit infeksi tetapi dapat sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek toksik bahan-bahan kimia radiasi. Miokarditis dapat disebabkan infeksi, reaksi alergi, dan reaksi toksik. Pada miokarditis, kerusakan miokardium disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan basil miosit. Toksin akan menghambat sintesis protein dan secara mikroskopis akan didapatkan miosit dengan infiltrasi lema, serat otot mengalami nekrosis hialin. Beberapa organisme dapat menyerang dinding arteri kecil, terutama arteri koronaintramuskular yang akan memberikan reaksi radang perivaskular miokardium. Keadaan ini dapat disebabkan oleh pseudomonas dan beberapa jenis jamur seperti aspergilus dan kandida. Sebagian kecil mikroorganisme menyerang langsung sel-sel miokardium ysng menyebaban reaksi radang. Hal ini dapat terjadi pada Toksoplasmosis gondii. Pada trikinosis, sel-sel radang yang ditemukan terutama eusinofil (Elly Nurachmach, 2009).
Myocardium lapisan medial dinding jantung yang terdiri atas jaringan otot jantung yang sangat khusus (Brooker, 2001). Myocarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium. pada umumnya disebabkan oleh penyakit-penyakit infeksi, tetapi dapat sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek toxin bahan-bahan kimia dan radiasi (FKUI, 1999). Myocarditis adalah peradangan dinding otot jantung yang disebabkan oleh infeksi atau penyebab lain sampai yang tidak diketahui (idiopatik) (Dorland, 2002).
Miokarditis adalah inflamasi fokal atau menyebar dari otot jantung (miokardium) (Doenges, 1999). Dari pebgertian diatas dapat disimpulkan bahwa myocarditis adalah peradangan/inflamasi otot jantung oleh berbagai penyebab terutama agen-agen infeksi.

LAPORAN PENDAHULUAN ENDOKARDITIS



           A.    PENGERTIAN
Endokarditis merupakan infeksi pada endokardium (selaput jantung) dan katup jantung. Endokarditis dapat terjadi secara tiba-tiba dan dalam beberapa hari bisa berakibat fatal (endokarditis akut) atau bisa terjadi secara bertahap dan tersamar beberapa minggu sampai beberapa bulan (endokarditis sub akut). Bakteri penyebab endokarditis kadang-kadang cukup kuat untuk menginfeksi katup jantung yang normal (Ruhyanudin,2006)
Endokarditis merupakan peradangan pada katup dan permukaan endotel jantung. Endokarditis infeksi (endokarditis bakterial) adalah infeksi yang disebabkan oleh invasi langsung bakteri atau organisme lain, sehingga menyebabkan deformitas bilah katup (Arif Muttaqin,2009).
Endokarditis Infektif adalah infeksi pada endokardium (selaput jantung) dan katup jantung. Endokarditis infektif dapat terjadi secara tiba-tiba dan dalam beberapa hari bisa berakibat fatal (endokarditis infektif akut); atau bisa terjadi secara bertahap dan tersamar dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan (endokarditis infektif subakut).
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokard atau katub jantung. Infeksi endokarditis biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit ini didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung bawaan, maupun penyakit jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard banyak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokariditis bakterial. Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur, virus, dan lain-lain.
Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katub yang telah mengalami kerusakan, tetapi juga pada endokar dan katub yang sehat, misalnya penyalahgunaan narkotik perintravena atau penyakit kronik. Perjalanan penyakit ini bisa; akut, sub akut, dan kronik, tergantung pada virulensi mikroorganisme dan daya tahan penderita. Infeksi subakut hampir selalu berakibat fatal, sedangkan hiperakut/akut secara klinis tidak pernah ada, karena penderita meninggal terlebih dahulu yang disebabkan karena sepsis. Endokarditis kronik hampir tidak dapat dibuat diagnosanya, karena gejalanya tidak khas.

TEKNIK BALUTAN

   A.    PENDAHULUAN
Membalut merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai dengan baik oleh perawat dan pemberi pelayanan kesehatan lainnya. Membalut merupakan suatu ketrampilan yang akan sangat sering dilakukan oleh seorang perawat di tempatnya bekerja khususnya pada pasien yang mengalami luka.
Keterampilan dalam pembalutan ini sangatlah penting di dalam dunia kesehatan terutama bagi seorang perawat. Oleh karena itu paper ini dibuat dengan harapan agar banyak tenaga kesehatan khususnya perawat mempelajari tentang teknik pembalutan yang umum dilakukan dengan baik dan benar sehingga dapat menambah ketrampilan dan juga profesionalitas dalam dunia kerja.

1.      KONSEP – KONSEP KUNCI
a.       Pengertian Pembalutan
b.      tujuan Pembalutan
c.       prinsip-prinsip pembalutan
d.      syarat-syarat pembalutan
e.       macam-macam pembalut
f.       prosedur pembalutan

Senin, 20 Oktober 2014

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEPERAWATAN DI INDONESIA DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI PERAWAT DI INDONESIA



PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEPERAWATAN DI INDONESIA
           a.       Sejarah pendidikan keperawatan di Indonesia
Sejarah dan perkembangan keperawatan di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda sampai pada masa kemerdekaan.
1. Masa Penjajahan Belanda
Perkembangam keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi yaitu pada saat penjajahan kolonial Belanda, Inggris dan Jepang. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut Velpeger dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai penjaga orang sakit.
Tahun 1799 didirikan rumah sakit Binen Hospital di Jakarta untuk memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda. Usaha pemerintah kolonial Belanda pada masa ini adalah membentuk Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat. Daendels mendirikan rumah sakit di Jakarta, Surabaya dan Semarang, tetapi tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan, karena tujuannya hanya untuk kepentingan tentara Belanda.
2. Masa Penjajahan Inggris (1812 – 1816)
Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan adalah milik manusia, ia melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi antara lain :

ISUE LEGAL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN



A.      Pengertian Isue Legal
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat di perkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, social, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, hari kematian ataupun tentang krisis.
Legal adalah sesuatu yang di anggap sah oleh hukum dan undang-undang (Kamus Besar Bahasa Indonesia).Aspek legal yang sering pula disebut dasar hukum praktik keperawatan mengacu pada hukum nasional yang berlaku  di suatu negara. Hukum bermaksud melindungi hak publik, misalnya undang-undang keperawatan bermaksud melindungi hak publik dan kemudian melindungi hak perawatan.
Praktik keperawatan adalah Tindakan mandiri perawat professional melalui kerja sama bersifat kolaboratif dengan pasien/klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
Dengan demikian seseorang perawat profesional yang dalam memberikan praktik asuhan keperawatan sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan/ hukum, maka dapat diartikan bahwa praktik asuhan keperawatan tersebut legal.
Jadi, Issue legal dalam praktik keperawatan adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat di perkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang dan Sah, sesuai dengan Undang-Undang/Hukum mengenai tindakan mandiri perawat profesional melalui kerjasama dengan klien baik individu, keluarga atau komunitas dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya, baik tanggung jawab medis/kesehatan maupun tanggung jawab hukum.
Perawat perlu tahu tentang hukum yang mengatur prakteknya untuk:
1.      Memberikan kepastian bahwa keputusan & tindakan perawat yang dilakukan konsisten dengan prinsip-prinsip hukum
2.      Melindungi perawat dari liabilitas

KODE ETIK KEPERAWATAN



Pendahuluan
            Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakanbagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiatkeperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual yang komprehensif,ditujukan kepada individu, keluarga, masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakupseluruh proses kesehatan manusia (Alimul aziz, 2004 ).
Peran dan fungsi perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh oranglain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana dapatdipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar profesikeperawatan yang bersifat konstan. Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatantahun 1989 terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien,pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti (Alimul Aziz, 2004).
Profesi perawat di Indonesia memiliki proporsi relatif besar 40% dari seluruhjumlah tenaga kesehatan yang ada di Indonesia.Sehingga baik maupun buruk kinerjaperawat menjadi salah satu indikator utama mutu asuhan keperawatan di rumah sakit ataudi instansi kesehatan yang lain (Alimul aziz, 2007).Studi kualitatif yang dilakukan Widya Warastuti pada tahun 2002 tentangpenerapan kode etik keperawatan di Rumah Sakit Dr.Sardjito Yogyakarta menunjukkanbahwa tidak ada perbedaan dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien diruang C1 bangsal IRNA, namun perawat memperlakukan pasien kelas 1 berbeda dengankelas 3 terutama dalam pemberian obat dan penggantian linen yang berhubungan denganketersediaan dana. Pendokumentasian asuhan keperawatan juga belum sempurna karenaketerbatasan tenaga dan banyaknya kesibukan di ruangan.Penerapan kode etikkeperawatan belum dilakukan dengan baik karena banyak perawat yang lupa dengan isidari kode etik keperawatan.
Kode etik keperawatan meliputi tanggung jawab perawat terhadapindividu,keluarga dan masyarakat, tanggung jawab perawat terhadap tugas, tanggungjawab perawat terhadap teman sejawat dan profesi kesehatan yang lain, tanggung jawabperawat terhadap profesi keperawatan, dan tanggung jawab perawat terhadap pemerintah.Selain itu perawat juga memiliki tanggung gugat terhadap asuhan keperawatan yangdiberikannya.Tanggung gugat adalah dapat memberikan alasan atas tindakannyaterhadap diri sendiri, klien, profesi, atasan, dan masyarakat.Untuk dapat melakukantanggumg gugat seorang perawat harus bertindak menurut kode etik profesional. Pada Paper ini akan dibahas mengenai kode etik keperawatan Indonesia dank ode etik keperawatan internasional.

ASPEK HUKUM DAN REGULASI DALAM KEPERAWATAN

A.    Pengertian Hukum
Menurut Deden Dermawan dan Sujono Riyadi(2010) hukum didefinisikan sebagai Ugeran(norma )yang mengatur hubungan kemasyarakatan.Menurut KBBI hukum adalah Undang-Undang peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat,yang dikukuhkan oleh penguasa,pemerintah atau otoritas.Hukum adalah keseluruhan kumpulan peraturan-peraturan atau kaidah-kaidah dalam suatu kehidupan bersama; atau keseluruhan peraturan tingkah laku yang berlaku dalam suatu kehidupan bersama, yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu sanksi.
Hukum adalah keseluruhan peraturan yang mengatur dan menguasai manusia dalam kehidupan bersama. Berkembang di dalam masyarakat dalam kehendak, merupakan sistem peraturan, sistem asas-asas, mengandung pesan kultural karena tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.

Kamis, 16 Oktober 2014

STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN



A.    Pengertian Standar Praktek Keperawatan
Standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilankerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies, 1989,h.121). 
Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan untuk klien ( Gillies, 1989, h. 121).  
Standar merupakan pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah kepada praktek keperawatan profesional (ANA,1992,h.1)
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk  pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada individu,keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup kehidupanmanusia (lokakarya Nasional 1983).
Fokus utama standar praktek keperawatan adalah klien. Digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan dalam upaya mencapai pelayanan keperawatan. Melalui standar praktek dapat diketahui apakah intervensi atan tindakan keperawatan itu yang telah diberi     sesuai dengan yang direncanakan dan apakah klien dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Standar praktik keperawatan merupakan acuan untuk praktik keperawatan  yang harus dicapai oleh seorang perawat dan dikembangkan untuk membantu perawat melakukan validasi mutu dan mengembangkan keperawatan.

MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN DI PELAYANAN KESEHATAN DAN MANDIRI



1.      MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN DI PELAYANAN KESEHATAN
  A.    Praktek Keperawatan Di Puskesmas
1.       Pengertian
Menurut Depkes 1991,Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
2.    Fungsi Dan Peran Puskesmas
a.       Fungsi puskesmas, meliputi :
1)      Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap pembangunan di wilayah kerjanya.
Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN



1.     TANGGUNG JAWAB DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
Tanggung jawab perawat telah termuat dalam kode etik yang telah disusun dan disahkan oleh organisasi atau wadah yang membina profesi keperawatan. Wadah yang membina profesi keperawatan di Indonesia ialah Dewan Pimpinan Pusat Musyawarah Nasional PPNI di Jakarta pada tanggal 29 November 1989. Hingga saat ini, rumusan itu masih relevan dan berlaku serta menjadi acuan keperawatan.
Tanggung jawab perawat sebagaimana yang dirumuskan dalam kode etik keperawatan Indonesia tersebut terdiri dari 5 bab dan 16 pasal. Bab 1 terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat. Bab 2 menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap tugasnya. Bab 3 terdiri dari dual pasal , menjelaskan tanggung jawab perawat terhadap sesame perawat dan profesi kesehatan lain. Bab 4 terdiri dari empat pasal menjelaskan tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan. Bab 5 terdiri dari dua pasal , menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air.

HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL



  1.      PENGERTIAN PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
Perawat adalah orang yang mengasuh, merawat dan melindungi, yang merawat orang sakit, luka dan usia lanjut (di kutip oleh Ellis, Harley, 1980). Peran perawat adalah menjaga pasien mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang menimpa dirinya (Florence Nigthingale dalam bukunya What it is and What it is not).
Keperawatan adalah fungsi unik dari perawat membantu individu sakit atau sehat dalam melaksanakan segala aktivitasnya untuk mencapai kesehatan atau untuk meninggal dunia dengan tenang yang dapat dapat ia lakukan sendiri tanpa bantuan apabila cukup kekuatan, harapan dan pengetahuan (Virginia Handerson, 1958) Perawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang di dasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spritual yang komprehensif serta di tujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yg mencakup seluruh siklus kehdpan manusia (Lokakarya keperawatan Nasional 1986)
Praktik keperawatan berarti membantu individu atau kelompok dalam mempertahankan atau meningkatkan kesehatan yang optimal sepanjang proses kehidupan dengan mengkaji status, menentukan diagnosa, merencanakan dan mengimplementasi strategi keperawatan untuk mencapai tujuan, serta mengevaluasi respon terhadap perawatan dan pengobatan (National Council of State Board of Nursing/NCSBN)

KONSEP DASAR PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL



I.         PENGERTIAN PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
Perawat merupakan bagian integral(terpenting) dalam suatu instansi kesehatan karena perawat merupakan kerangka dasar yang tidak dapat dipisahkan dalam proses memberikan pelayanan kesehatan.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian intregral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif serta ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan Nasional 1983). Dalam keperawatan professional, mencangkup pelayanan kesehatan di bidang bio-psiko-sosio-spiritual yang merupakan bentuk perawatan holistic.
Hakikat Praktik Keperawatan senatiasa mengabdi kepada kemanusiaan atau berbentuk pelayanan humanistik mendahulukan kepentingan kesehatan klien askep merupakan inti praktek keperawatan hubungan profesional perawat-klien mengacu pada sistem interaksi secara positif atau hubungan terapiutik, karakteristik hubungan profesional :

Sabtu, 04 Oktober 2014

DOKUMENTASI PROSES KEPERAWATAN PADA TATANAN PELAYANAN KESEHATAN



   A.    KONSEP DASAR DOKUMENTASI
Dokumentasi adalah suatu catatan otentik / semua warkat (data) asli yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum, sedangkan dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dari segala macam tuntutan, yang berisi data lengkap, nyata dan tercatat bukan hanya tentang tingkat kesakitan dari pasien, tetapi juga jenis / tipe, kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pasien. (Fisbach 1991).             
Dokumentasi dilakukan perawat tergantung pada perbedaan tatanan pelayanan seperti tatanan perawatan akut (di rumah sakit), tatanan perawatan yang memerlukan waktu lama, pelayanan’’hospice’’dan tatanan di komunitas.                                              
Pada setiap tatanan, pelayanan, dokumentasi perawatan harus sesuai dengan kebijakan intitusi terkait. Apapun tatanannya, dokumentasi perawatan seharusnya dalam konteks proses keperawatan.                                                                                       
Esensi praktek keperawatan dan dokumentasi praktek keperawatan tercakup dalam krangka acuan proses keperawatan. Karena itu, dokumentasi keperawatan seharusnya merupakan tolak ukur akuntabilitas praktek-praktek keperawatan bukti subtansial bawha standar yang di gariskan telah dipenuhi. 

ASKEP KEMASUKAN BENDA ASING PADA TELINGA


   A.    PENDAHULUAN
Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks (pendengaran dan keseimbangan) . Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.
Benda asing merupakan benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada. Telinga sering kemasukan benda asing. Kadang-kadang benda dapat masuk. Bila kemasukan benda asing di telinga, tentu saja terjadi penurunan pendengaran. Terkadang benda asing dapat masuk tanpa sengaja ke dalam telinga orang dewasa yang mencoba membersihankan kanalis eksternus atau mengurangi gatal atau dengan sengaja anak-anak memasukkan benda tersebut ke dalam telinganya sendiri. Namun, terkadang sering dianggap enteng oleh setiap orang.
Pada anak, anak tak melaporkan keluhannya sebelum timbul keluhan nyeri akibat infeksi di telinga tersebut, lama-lama telinganya berbau. Jika hal ini terjadi, orang tua patut mencurigainya sebagai akibat kemasukan benda asing. Jangan menanganinya sendiri karena bisa-bisa benda yang masuk malah melesak ke dalam karena anatomi liang telinga yang berlekuk. Di telinga banyak terdapat saraf-saraf dan bisa terjadi luka. Benda yang masuk biasanya hanya bisa dikeluarkan oleh dokter THT dengan menggunakan peralatan dan keahlian khusus.

ASKEP KEMASUKAN BENDA ASING PADA MATA DAN HIDUNG



A.    PENDAHULUAN
Kemasukan benda asing adalah keadaan darurat dimana bagian tubuh seperti mata, hidung, telinga dan mulut secara tidak sengaja (tidak diinginkan) atau disengaja kemasukan benda asing yang dapat mengganggu sistem vital tubuh siapa saja dan kapan saja yang dapat menyebabkan kematian karena kurangnya pengetahuan pertolongan pertama.
Cedera mata karena kemasukan benda asing merupakan masalah kesehatan melumpuhkan Amerika yang signifikan.Dewan Riset Nasional melaporkan bahwa “Cedera mungkin adalah-diakui utama masalah kesehatan paling bawah yang dihadapi bangsa saat ini. Studi cedera yang tak tertandingi menyajikan peluang untuk mengurangi morbiditas dan untuk merealisasikan penghematan signifikan dalam keuangan dan manusia baik istilah” American Medical Association Panduan untuk Evaluasi tingkat permanen Penurunan penurunan permanen ke sistem visual pada sama tingkat hampir penurunan nilai mengenai "seluruh manusia" ("kerugian total visi dalam satu mata setara dengan% Penurunan 25 dari Visual System dan 24% Penurunan Manusia Utuh ")
Data dari Pusat Nasional untuk Statistik Kesehatan 'Health Interview Survey, yang dilakukan pada tahun 1977, diperkirakan bahwa hampir 2,4 juta cedera mata terjadi di Amerika Serikat setiap tahunnya. Laporan ini menghitung bahwa hampir satu juta orang Amerika memiliki visual penurunan yang signifikan permanen karena cedera, dengan lebih dari 75% dari orang-orang yang monocularly buta. cedera mata adalah penyebab utama kebutaan bermata di Amerika Serikat, dan kedua setelah katarak sebagai penyebab paling umum dari gangguan penglihatan. USEIR memperkirakan bahwa 500.000 tahun kehilangan penglihatan terjadi setiap tahun di Amerika Serikat. Cedera adalah penyebab utama untuk berhubungan perawatan rumah sakit-mata.
Begitu juga dengan  keadaan gawat darurat terjadi karena bagian tubuh kita ini terletak menonjol paling depan, makan bagian ini yang akan terbentur lebih dahulu. Juga karena adanya lubang pernapasan, maka bila tersumbat atau terganggu akan menyebabkan gawat darurat pernapasan.
Disfungsi penciuman karena kemasukan benda asing dapat timbul dari berbagai penyebab dan sangat dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien.   Sekitar 2 juta orang Amerika mengalami beberapa jenis disfungsi penciuman.   Penelitian telah menunjukkan bahwa disfungsi penciuman mempengaruhi setidaknya 1% penduduk di bawah usia 65 tahun, dan lebih dari 50% dari populasi lebih dari 65 tahun.   Indera penciuman menentukan rasa makanan dan minuman dan juga berfungsi sebagai sistem peringatan dini untuk mendeteksi bahaya lingkungan, seperti makanan basi, buruk dapat mempengaruhi preferensi makanan, asupan makanan dan nafsu makan. Salah satunya trauma hidung . Meskipun fraktur hidung adalah patah tulang wajah yang paling umum, mereka sering tidak diketahui oleh dokter dan pasien.Pasien dengan hidung patah tulang biasanya hadir dengan beberapa kombinasi deformitas, nyeri, perdarahan, edema, ecchymosis, ketidakstabilan, dan kertak, namun, fitur tersebut tidak mungkin ada atau mungkin sementara.
Dari uraian diatas kelompok tertarik untuk menyusun tugas dengan mata kuliah komunitas pantai yang berjudul asuhan keperawatan kemasukan benda asing pada mata dan hidung.