A. PENDAHULUAN
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan
dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan
dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu
pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan
kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk,
jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama. Salah satu usaha pemerintah dalam
menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat dan pelaksanaanya bagaimana cara
hidup sehat adalah dengan cara melakukan pendidikan kesehatan yang tidak hanya
didapat dibangku sekolah tapi juga bisa dilakukan dengan cara penyuluhan oleh
tim medis. Yang biasa disebut dengan promosi kesehatan ataupun penyuluhan
kesehatan. Promosi kesehatan merupakan bagian integral dari
Pembangunan Kesehatan Nasional.
Hal ini dapat dilihat bahwa Promosi kesehatan merupakan salah satu pilar dalam pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat melalui peningkatan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya
melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai
oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta dalam lingkungan yang sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah
Republik Indonesia.
1. Konsep
Kunci
a.
Pengertian
Promosi Kesehatan
b.
Visi
Misi Promosi Kesehatan
c.
Strategi
Promosi Kesehatan
d.
Pemilihan
Promosi Kesehatan
e.
Model
Promosi Kesehatan
2. Petunjuk
a.
Pelajari
materi BAB I dengan tekun dan disiplin!
b.
Penyajian
setiap bab melipuuti : judul bab dan kosep-konsep kunci, petunjuk, kerangka isi, tujuan
pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan
latihan, rangkuman, dan soal-soal akhir bab yang disertai dengan kunci jawaban.
c.
Dalam
uraian materi terdapat test sambil jalan. Test ini dapat menjadi tuntunan
pembaca dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi bagian.
d.
Kerjakan
soal-soal latihan dan soal akhir bab dengan tekun dan disiplin!
e.
Bacalah
sumber-sumber pendukung untuk memprdalam pengetahuan dan wawasan anda.
f.
Ikuti
turutan penyajian setiap bab tahap demi tahap!
g.
Selamat
belajar,semoga sukses.
3. Tujuan
a.
Tujuan
Umum
Mahasiswa
mampu memahami modivikasi promosi kesehatan
b.
Tujuan
husus
Mahasiswa
mampu memahami :
a.
Menjelaskan
pengertian promosi kesehatan
b.
Menjelaskan
visi misi promosi kesehatan
c.
Menjelaskan
strategi promosi kesehatan
d.
Menjelaskan
pemilihan strategi promosi kesehatan
e.
Menjelaskan
model promosi kesehatan
4.
BAB II
PENYAJIAN MATERI
1. PENGERTIAN
PROMOSI KESEHATAN
Promosi kesehatan
adalah proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol terhadap, dan
memperbaiki kesehatan mereka (WHO, 1984)
Promosi kesehatan adalah ilmu
dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal.
Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik,
emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya
hidup saja, namun berkairan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat
lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat.
Pengubahan gaya hidup dapat
difasilitasi melalui penggabunngan:
1. menciptakan
lingkungan yang mendukung,
2. mengubah
perilaku, dan
3. meningkatkan
kesadaran.
Istilah
dan pengertian promosi kesehatan adalah merupakan pengembangan dari istilah
pengertian yang sudah dikenal selama ini, seperti : Pendidikan Kesehatan,
Penyuluhan Kesehatan, KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Promosi
kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang
bergerak bukan hanya dalam proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di
dalamnya terdapat usaha untuk memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku
masyarakat.
1)
Menurut Green (cit,
Notoatmodjo, 2005), promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan
kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi
yang dirancang untuk memudahkan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan.
2)
Promosi
kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan orang dalam mengendalikan
dan meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai keadaan sehat, seseorang atau
kelompom harus mampu mengidentifikasikan dan menyadari aspirasi, mampu memenuhi
kebutuha dan merubah atau mengendalikan lingkungan (Piagam Ottawwa, 1986)
2. VISI DAN MISI PROMOSI KESEHATAN
Visi Promosi Kesehatan
1)
Mau
(willigness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
2)
Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.
3)
Memelihara
kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit, melindungi diri dari
gangguan – gangguan kesehatan.
4)
Meningkatkan
kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya. Kesehatan perlu
ditingkatkan karena derajat kesehatan baik individu, kelompok atau masyarakat
itu bersifat dinamis tidak statis.
Misi Promosi
Kesehatan
Untuk mewujudkan visi promosi kesehatan yakni
masyarakat mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya diperlukan
upaya – upaya. Upaya – upaya untuk mewujudkan visi ini disebut misi
promosi kesehatan yaitu apa yang harus dilakukan untuk mencapai visi
(Soekidjo Notoatmodjo, 2010).
Menurut (Ottawa Charter, 1984) secara umum misi
promosi kesehatan ini ada 3 hal antara lain :
a. Advokat (Advocate)
Kegiatan advokat ini dilakukan terhadap para pengambil
keputusan dari berbagai tingkat dan sektor terkait dengan kesehatan. Tujuan
kegiatan ini adalah meyakinkan para pejabat pembuat keputusan atau penentu
kebijakan bahwa program kesehatan yang akan dijalankan tersebut penting. Oleh
sebab itu, perlu dukungan kebijakan atau keputusan dari pejabat tersebut
(Soekidjo Notoatmodjo, 2010).
b. Menjembatani (Mediate)
Promosi kesehatan juga mempunyai misi mediator atau
menjembatani antara sektor kesehatan dengan sektor yang lain sebagai mitra.
Dengan kata lain promosi kesehatan merupakan perekat kemitran di bidang
pelayanan kesehatan. Kemitraan adalah sangat penting sebab tanpa kemitraan
niscaya sektor kesehatan tidak mampu menangani masalah – masalah kesehatan yang
begitu kompleks dan luas (Soekidjo Notoatmodjo, 2010).
c. Memampukan (Enable)
Sesuai dengan visi promosi kesehatan mau dan mampu
memelihara serta meningkatkan kesehatannya, promosi kesehatan mempunyai misi
utama untuk memampukan masyarakat. Hal ini berarti baik secara langsung atau
melalui tokoh – tokoh masyarakat, promosi kesehatan harus memberikan
keterampilan – keterampilan kepada masyarakat agar mereka mandiri di bidang
kesehatan. Telah kita sadari bersama bahwa kesehatan dipengaruhi banyak faktor
luar kesehatan seperti pendidikan, ekonomi, sosial dan sebagainya. Oleh sebab
itu, dalam rangka memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan, maka
keterampilan di bidang ekonomi (pertanian, peternakan, perkebunan), pendidikan
dan sosial lainnya perlu dikembangkan melalui promosi kesehatan ini (Soekidjo
Notoatmodjo, 2010).
3. Strategi Promosi
Kesehatan
Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global ini
terdiridari 3 hal, yaitu :
a.
Advokasi (Advocacy)
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar
orang lain. Tersebut membantu
atau mendukung terhadap apa yang di inginkan.
Dalam konteks promosi kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada
para pembuat keputusan atau penentu kebijakan di berbagai sektor, dan
para pejabat
tersebut mau mendukung
program kesehatan yang kita inginkan. Sasaran advokasi adalah para pejabat baik eksekutif maupun legislatif, di berbagai tingkat dan sektor, yang terkait dengan masalah kesehatan
(sasarantertier).
b.
Dukungan Sosial (Social support)
Strategi dukungan sosial ini adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat
(toma), baik tokoh masyarakat formal maupun informal. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para tokoh masyarakat,
sebagai jembatan antara sector kesehatan sebagai pelaksana program
kesehatan dengan masyarakat (penerima program) kesehatan. Bentuk kegiatan dukungan sosial
ini antara lain: pelatihan pelatihan para toma, seminar, lokakarya,
bimbingan kepada toma, dan sebagainya. Dengan demikian maka sasaran utama dukungan
sosial atau bina suasana adalah para tokoh masyarakat di berbagai tingkat. (sasaran sekunder)
c.
Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan
yang ditujukan pada masyarakat langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (visi promosi kesehatan).
Bentuk kegiatan pemberdayaan ini dapat
diwujudkan dengan berbagai kegiatan, antara lain: penyuluhan kesehatan,
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dalam bentuk misalnya: koperasi,
pelatihan-pelatihan untuk kemampuan peningkatan pendapatan keluarga (income
generating skill). Sasaran pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat.
4.
Pemilihan Strategi Promosi Kesehatan
a.
Ceramah
1.
Mudah digunakan
tapi sulit dikuasai
2.
Membagi informasi,
mempengaruhi pendapat, merangsang pemikiran berdasarkan pesan verbal
3.
Sasaran biasanya pasif, sedikit interaksi dengan nara
sumber atau peserta lainnya
b.
Media
Massa
1.
Saluran komunikasi yang menjangkau sasaran luas
2.
Umumnya,
sasaran tidak atau sedikit usaha untuk menerima pesan
3.
Strategi ini
tidak efektif karena pesan tidak dapat dikhususkan untuk sasaran tertentu
4.
Strategi ini
efisien karena biaya yang murah dalam skala ekonomi Contoh : televisi, radio,
koran, majalah, outdoor media
c.
Instruksi
individual
1.
Dalam tatanan
pasien, disebut konseling
2.
Bersifat
individual, digunakan bila perbedaan karakteristik sasaran sangat besar
3.
Penyuluh memberikan advokasi solusi permasalahan
kesehatan berdasarkan kebutuhan individual
4.
Tidak efisien
bagi penyuluh, tapi efisien bagi sasaran
d.
Simulasi
1.
Simulasi adalah
metode ekperiental di mana model situasi nyata digunakan untuk merangsang atau membantu
proses pembelajaran
2.
Semakin mirip dengan situasi nyata semakin baik simulasi
tersebut
3.
Bentuk simulasi : permainan, drama, bermainperan
(role playing), model komputerisasi
4.
Simulasi cocok untuk meningkatkan motivasi dan mengubah
sikap
e.
Modifikasi
Perilaku
1.
Memodifikasi
perilaku spesifik berdasarkan prinsip pengkondisian melalui rangsangan dan konsekuensi
2.
Teori :
rangsangan (antecedent) , perilaku spesifik , konsekuensi
(positif/negatif)
Contoh rangsangan :iklan
televise
Contoh konsekuensi positif
:hadiah, pujian
Contoh konsekuensi negatif
:sanksi
f.
PengembanganMasyarakat
1.
Proses
yang berorientasi kepada metode pengorganisasian masyarakat yang menekankan pada
pengembangan kemampuan, keterampilan dan pemahaman pada masyarakat tertentu
2.
Strategi ini
berdasarkan kemandirian, kesepakatan bersama dalam pemecahan masalah.
3.
Penyuluh bertindak
sebagai fasilitator
4.
Evaluasi strategi ini lebih sulit dibandingkan strategi
lain karena efeknya terjadi dalam waktu yang lama
5.
Model Promosi Kesehatan
Menurut Pender, N. J., Mudaugh, C. L., &
Parsons, M. A. (2002) Model Promosi Kesehatan adalah suatu cara untuk
menggambarkan interaksi manusia dengan lingkungan fisik dan interpersonalnya
dalam berbagai dimensi. Model ini mengintegrasikan bangunan dari teori nilai
harapan (Expectancy-Value) dari teori kognitif sosial (Social Cognitive Theory)
dalam perspektif keperawatan manusia dilihat sebagai fungsi yang holistic.
Adapun elemen teori ini adalah sebagai berikut.
1. Teori
Nilai Harapan (Expectancy-Value)
Menurut teori nilai
harapan, perilaku sehat adalah rasional dan ekonomis. Secara rinci seseorang
akan mulai bertindak ditentukan dan akan tetap berlaku di dalam dirinya 2 hal
pokok yaitu
a. Tingkat
dari hasil tindakan yang di ambil adalah nilai positif pribadi
b. Tingkat
berdasarkan informasi yang tersedia, pengambilan tindakan ini untuk
menyempurnakan hasil yang di inginkan
2. Teori
Kognitif Sosial
Teori ini menyampaikan
model interaksi penyebab yaitu lingkungan, faktor manusia dan perilaku yang
saling mempengaruhi. Teori ini menekankan pada pengarahan diri (self
direction), pengaturan diri (self regulation) dan persepsi terhadap kemajuan
diri (self efficacy). Teori ini mengemukakan bahwa manusia memiliki kemampuan
dasar.
Kerangka
konseptual model promosi kesehatan
Penjelasan
dari kerangka konseptual model promosi kesehatan adalah sebagai berikut :
1.
Karekteristik
individu dan pengalaman individu
Setiap
manusia mempunyai karakteristik yang unik dan pengalaman yang dapat
mempengaruhi tindakannya. Karakteristik individu atau aspek pengalaman masalalu
lebih fleksibel sebagai variable karena lebih relevan pada perilaku kesehatan
utama atau sasaran populasi utama.
a.
Hubungan
dengan perilaku sebelumnya
Perilaku
terdahulu mempunyai efek langsung dan tidak langsung pada perilaku promosi
kesehatan yang akan dipilih. Kebiasaan muncul pada setiap perilaku dan menjadi
suatu pengulangan perilaku. Sesuai dengan teori sosial kognitif, perilaku
dahulu mempunyai pengaruh tidak langsung pada perilaku promosi kesehatan
melalui persepsi terhadap kemajuan diri, keuntungan, rintangan dan pengaruh
aktifitas. Keuntungan Perawat membantu klien dengan melihat riwayat perilaku
positif dengan berfokus pada pemanfaatan perilaku, mengajar klien bagaimana
bertindak dan menimbulkan potensi dan sikap yang positif melalui pengalaman
yang sukses dan umpan balik yang positif.
b.
Faktor
personal
1)
Biologi:
usia, indeks masa tubuh (body mass index), status pubertas, status menopause,
kapasitas aerobik, kekuatan, ketangkasan atau kesimbangan.
2)
Psikologi
: harga diri, motivasi diri dan status kesehatan
3)
Sosiobudaya
: suku, etnis, akulturasi, pendidikan dan status sosial ekonomi.
2.
Perilaku
Spesifik, Pengetahuan dan Sikap
a.
Manfaat
tindakan
Manfaat
tindakan secara langsung memotivasi perilaku dan secara tidak langsung menjadi faktor
penentu rencana kegiatan untuk mencapai manfaat sebagai hasil.. Menurut teori
nilai harapan, motivasi penting untuk mewujudkan hasil seseorang dari
pengalaman dahulu melaui pembelajaran mengamati orang lain dalam berperilaku.
Individu cenderungmenghabiskan waktu dan hartanya dalam beraktifitas untuk mendapat
hasil yang positif.
Keuntungan dari berperilaku bisa bersifat intrinsik
atau ekstrinsik.
1)
Intrinsik
: bertambah kesadaran, berkurang rasa kelelahan.
2)
Ekstrinsik
: keuntungan secara finansial (keuangan) atau interaksi potitif. Manfaat
ekstrinsik perilaku kesehatan menjadi motivasi yang tinggi di mana manfaat
intrinsik lebih memotivasi untuk berlangsungnya perilaku sehat.
b.
Hambatan
dalam bertindak yang dirasakan
Ketidakmampuan,
ketidakcukupan,mahal, sukar atau tidak adanya waktu untuk melakkan kegiatan promosi.
Hilangnya kepuasan dari perilaku tidak sehat seperti merokok, makan tnggi lemak
juga disebut rintangan. Biasanya muncul motif-motif ang dihindari dalam
hubungan dengan perilakku yang diambil. Rintangan adalah sikap yang langsung
menghalangi kegiatan melalui pengurangan komitmen rencana kegiatan.
c.
Kemajuan
Diri ( Self efficacy)
Keputusankemajuan
diri (self efficacy) seseorang diketahui dari hasil yang diharapkan yaitu
kemampuan seseorang menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu, di mana hasil yang
diharapkan adalah suatu keputusan dengan konsekuensi keuntungan biaya.
Pengetahuan
seseorang tentang kemajuan diri didasarkan pada 4 tipe informasi
a)
Umpan
balik eksternal yang diberi orang lain. Pencapaian hasil dari perilaku dan
evaluasi yang sesuai dengan standar diri.
b)
Pengalaman
orang lain dan evaluasi diri dan umpan balik dari mereka.
c)
Ajakan
orang lain
d)
Status
psikologis: kecemasan, ketakutan, ketenangan dari orang yang menilai kompetensi
mereka
d.
Sikap
Yang Berhubungan dengan Aktivitas
Perilaku
yang memberi pengaruh positif sering diulangi. Sedangkan perilaku yang
berpengaruh negatif dibatasi atau dikurangi. Berdasarkan teori kognitif sosial
ada hubungan antara efficacy diri dan pengaruh aktifitas. Respons emosional dan
status fisiologis selama berperilaku sebagai sumber dari informasi kemajuan.
e.
Pengaruh
interpersonal
Pengaruh
interpersonal adalah pengetahuan tentang perilaku, kepercayaan atau sikap orang
lain. Sumber utama interpersonal adalah keluarga, kelompok dan pemberi pengaruh
pelayanan kesehatan. Pengaruh interpersonal terdir dari norma (harapan orang
lain), dukungan sosial (instrumental dan dorongan emosional) dan model (belajar
dari pengalaman orang lain).
f.
Pengaruh
situasional
f.Persepsi individu dan kognisi dari situasi dapat
memfasilitasi atau menghalangi perilaku misalnya pilihan yang tersedia,
karakteristik kebutuhan dan ciri-ciri lingkungan estetik seperti
situasi/lingkungan yang cocok, aman, tentram dari pada yang tidak aman dan
terancam. Pengaruh situasional dapat menjadi kunci untuk pengembangan strategi
efektif yang baru untuk memfasilitasi dan mempertahankan perilaku promosi
kesehatan dalam populasi
3.
Komitmen
pada rencana tindakan
Proses
kognitif didasari pada
1)
Komitmen
untuk melaksanakan tindakan spesifik sesuai waktu dan tempat dengan orang-orang
tertentu atau sendiri dengan mengabaikan persaingan.
2)
Identifikasi
strategi tertentu untuk mendapatkan, malaksanakan atau penguatan terhadap
perilaku. Rencanakegiatan dikembangkan oleh perawat dan klien dengan
pelaksanaan yang sukses
4.
Kebutuhan
yang mendesak
Kebutuhan
mendesak adalah perilaku alternatif yang masuk ke dalam kesadaran sehingga
tindakan yang mungkin dilakukan segera sebelum kejadian terjadi.Perilaku
alternatif ini menjadikan individu dalam kontrol rendah karena lingkungan tak terduga
seperti kerja atau tanggung jawab merawat keluarga.
5.
Hasil
Perilaku
Perilaku
promosi kesehatan adalah tindakan akhir atau hasil tindakan. Perilaku ini
akhirnya secara langsung ditujukan pada pencapaian hasil kesehatan positif
untuk klien. Perilaku promosi kesehatan terutama sekali terintegrasi dalam gaya
hidup sehat yang menyangkut pada semua aspek kehidupan yang akan menghasilkan
peningkatan kesehatan, peningkatan kemampuan fungsional dan kualitas hidup yang
lebih baik pada semua tingkat perkembangan.
Health
Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan)
Menurut Rosenstock dan
Hocbaum, 1974 inti dari teori ini adalah belief atau kepercayaan. Menegaskan
bahwa persepsi seseorang dalam kerentanan dan kemujaraban pengobatan
mempengaruhi keputusan seseorang dalam perilaku kesehatan. Selain itu menurut
pendapat Rosenstock dan Hocbaum bahwa perilaku ditentukan dengan :
·
Percaya bahwa mereka
rentan terhadap masalah kesehatan tertentu
Contoh : Bagaimana
menyadarkan masyarakat tersebut bilamana dirinya dapat mengalami diare setiap
saat. Oleh karena adanya lingkungan dengan sanitasi yang buruk dan perilaku
yang buruk terhadap kesehatan, seperti cakupan jamban yang rendah serta sumber
air bersih yang dikonsumsi berpotensi tercemar oleh kuman. Tidak adanya WC memungkinkan
adanya lalat sebagai vektor penyebab terjadinya penularan ke manusia yang sehat
lainnya. Sumber air yang digunakan dari sumur pinggir sungai/menggali lubang
pasir di pinggir sungai sangat membahayakan bilamana ada penderita cholera yang
BAB disungai tersebut.
·
Menganggap masalah
kesehatan adalah masyarakat yang serius
Contoh : Terjadinya
diare bukan saja dapat menyebabkan kesakitan tetapi juga bahaya kematian.
Terutama akibat dehidasi berat oleh diare. Penyakit ini setiap tahunnya
merupakan pembunuh no 1 atau no 2 di Indonesia.
·
Tidak mahal
Contoh : Biaya yang
tidak mahal karena hanya dengan merubah kebiasaan buruk dimasyarakat. Jika
dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk kesembuhan ditambah
dengan hilangnya produktifitas (waktu kerja).
·
Meyakini dalam
efektivitas dari tujuan pengobatan dan pencegahan itu sendiri
Contoh : Model
pengobatan dini dapat mencegah ke tahapan diare berat dengan dehidasi hebat,
sehingga tidak perlu dirujuk ke RS. Pencegahan merupakan upaya terbaik dan murah
melalui kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat terutama sumber air yang
steril, penggunaan WC dan kebiasaan cuci tangan dengan sabun. Dimaksudkan
memutuskan penularan penyakit diare.
·
Menerima anjuran atau
saran untuk mengambil tindakan kesehatan
Contoh: Melaksanakan
anjuran oleh petugas kesehatan merupakan tujuan dari perubahan perilaku.
TUGAS DAN LATIHAN
1.
Promosi kesehatan adalah proses
membuat orang mampu meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan mereka.
Pernyataan diatas merupakan definisi
menurut...
a. WHO
b.
Green
c.
Piagam
ottawa
d.
Pender
e.
Parsons
2.
1)
Menciptakan
lingkungan yang mendukung
2)
Pendidikan
kesehatan
3)
Penyulugan
kesehatan
4)
Mengubah
perilaku
5)
Meningkatkan
kesadaran
|
Pengubahan gaya hidup
yag dapat difasilitasi melalui penggabungan antara lain
a. 1,2,3
b.
1,4,5
c. 2,3,4
d. 3,4,5
e. 1,2,5
3. Promosi
kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi
yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi yang dirancang untuk
memudahkan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
Pernyataan diatas merupakan definisi
promosi kesehatan menurut....
a.
Green
b. Piagam
ottawa
c. Pender
d. WHO
e. Parsons
4. Salah
satu visi pomosi kesehatan adalah...
a.
Mau
willignes)
b. Advokat
c. Mediate
d. Enable
e. Social
support
5. Faktor
personal pda karakteristik individu dan pengalaman individu
a. Biologi
, spiritual, psikologi
b.
Biologi,
psikologi, sosiobudaya
c. Psikologi,
ekonomi,spiritual
d. Ekonomi,
sosio, budaya
e. Ekonomi,
biologi, budaya
6. Dalam memodifikasi perilaku spesifik berdasarkan prinsip pengkondisian
melalui rangsangan, yang termasuk contoh ransangan adalah…..
a.
Hadiah dan
pujian
b.
Sanksi
c. Iklan dan
Televisi
d.
Ceramah
e.
Simulasi
7.
Dalam
strategi promosi kesehatan berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global ini terdiri dari 3 hal yaitu……
a.
Ceramah, advokasi, dan Penyuluhan
b.
Advokasi, modifikasi perilaku,
dan dukungan sosial.
c.
Penyuluhan, pengembangan
masyarakat, intruksi individual
d.
Media masa, simulasi, dukungan
sosial.
e. Advokasi, dukungan sosial, dan
pemberdayaan masyarakat
8.
Apa saja hambatan dalam
bertindak yang dirasakan adalah…
a.
Ketidakmampuan, ketidak cukupan,mahal, sukar atau tidak adanya
waktu untuk melakkan kegiatan promosi.
b.
Tidak adanya waktu, kecemasan, ketakutan
c.
Mahal, kapasitas aerobik, dan sukar
d.
Ketidakmampuan, rasa kelelahan, dan adanya kurang minat
e.
Kurang minat, rasa kelelahan, sukar dan kecemasan
9.
Apa yang
dimkasud promosi kesehatan menurut Pender, N. J.,
Mudaugh, C. L., & Parsons, M. A. (2002)
adalah….
a.
proses membuat orang mampu
meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan mereka.
b. segala
bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan
ekonomi, politik, dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan perilaku dan
lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
c.
suatu
cara untuk menggambarkan interaksi manusia dengan lingkungan fisik dan
interpersonalnya dalam berbagai dimensi.
d.
Ilmu dan seni
membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal
e.
Proses membuat orang mampu meningkatkan kontrolterhadap, dan memperbaikikesehatan mereka
10. Menurut teori
kognitif sosial, teori ini menyampaikan
model interaksi penyebab yaitu lingkungan, faktor manusia dan perilaku yang
saling mempengaruhi. Teori ini menekankan pada…..
a. pengarahan
diri (self direction), dan
pengaturan diri (self regulation)
b. pengarahan
diri (self direction), dan persepsi
terhadap kemajuan diri (self efficacy).
c. pengaturan
diri (self regulation) dan persepsi terhadap kemajuan diri (self efficacy).
d. pengarahan diri (self
direction), pengaturan diri (self regulation) dan persepsi terhadap kemajuan
diri (self efficacy).
e. pengarahan
diri (self direction)
BAB III
PENUTUP
Rangkuman
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan
misi promosi kesehatan secara efektif
dan efisien, maka diperlukan cara dan pendekatan yang strategis yaitu strategi promosi kesehatan.
Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global ini terdiri dari 3 hal, yaitu Advokasi (Advocacy),
Dukungan Sosial (Social support), dan Pemberdayaan Masyarakat
( E mpowerment).
Dalam pemilihan srategi promosi
kesehatan ada sendiri agar masyarakat lebih mudah untuk mengingat dan
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pemilihan srategi promosi
kesehatan yaitu diantaranya Ceramah , Media Massa, Instruksi individual, Simulasi, Modifikasi Perilaku dan Pengembangan Masyarakat.
Dan dalam pemilihan srategi
promosi kesehatanpun ada aturan-aturan tersendiri, intinya adalah agar srategi
promosi kesehatan program-programnya semakin berkembang dan tidak salah sasaran.
TES AKHIR BAB
1.
Promosi kesehatan adalah proses
membuat orang mampu meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan
mereka. Pernyataan diatas merupakan definisi menurut...
a. WHO
b. Green
c. Piagam
ottawa
d. Pender
e. Parsons
2.
1.
Menciptakan
lingkungan yang mendukung
2.
Pendidikan
kesehatan
3.
Penyulugan
kesehatan
4.
Mengubah
perilaku
5.
Meningkatkan
kesadaran
|
Pengubahan gaya hidup
yag dapat difasilitasi melalui penggabungan antara lain
a. 1,2,3
b. 1,4,5
c. 2,3,4
d. 3,4,5
e. 1,2,5
3.
Promosi kesehatan
adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait
dengan ekonomi, politik, dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan
perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
Pernyataan diatas merupakan definisi
promosi kesehatan menurut....
a. Green
b. Piagam
ottawa
c. Pender
d. WHO
e. Parsons
4.
Salah satu visi pomosi
kesehatan adalah...
a. Mau
willignes)
b. Advokat
c. Mediate
d. Enable
e. Social
support
5.
Faktor personal pda
karakteristik individu dan pengalaman individu
a. Biologi
, spiritual, psikologi
b. Biologi,
psikologi, sosiobudaya
c. Psikologi,
ekonomi,spiritual
d. Ekonomi,
sosio, budaya
e. Ekonomi,
biologi, budaya
6.
Dalam
memodifikasi perilaku spesifik berdasarkan prinsip pengkondisian melalui
rangsangan, yang termasuk contoh ransangan adalah…..
a.
Hadiah dan
pujian
b.
Sanksi
c.
Iklan dan
Televisi
d.
Ceramah
e.
Simulasi
7.
Dalam strategi promosi kesehatan berdasarkan
rumusan WHO (1994) strategi promosi
kesehatan secara
global ini terdiri dari 3 hal yaitu……
a.
Ceramah, advokasi, dan Penyuluhan
b.
Advokasi, modifikasi perilaku,
dan dukungan sosial.
c.
Penyuluhan, pengembangan
masyarakat, intruksi individual
d.
Media masa, simulasi, dukungan
sosial.
e.
Advokasi, dukungan sosial, dan
pemberdayaan masyarakat
8.
Apa saja hambatan
dalam bertindak
yang dirasakan adalah…
a.
Ketidakmampuan, ketidak cukupan,mahal, sukar
atau tidak adanya waktu untuk melakkan kegiatan promosi.
b.
Tidak adanya
waktu, kecemasan, ketakutan
c.
Mahal, kapasitas
aerobik, dan sukar
d.
Ketidakmampuan,
rasa kelelahan, dan adanya kurang minat
e.
Kurang minat,
rasa kelelahan, sukar dan kecemasan
9.
Apa yang
dimkasud promosi kesehatan menurut Pender, N. J.,
Mudaugh, C. L., & Parsons, M. A. (2002)
adalah….
a. proses
membuat orang mampu meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan
mereka.
b. segala
bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan
ekonomi, politik, dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan perilaku dan
lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
c.
suatu cara untuk
menggambarkan interaksi manusia dengan lingkungan fisik dan interpersonalnya
dalam berbagai dimensi.
d.
Ilmu dan seni
membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal
e.
Proses membuat orang mampu meningkatkan kontrolterhadap, dan memperbaikikesehatan mereka
10.
Menurut teori kognitif sosial, teori ini menyampaikan
model interaksi penyebab yaitu lingkungan, faktor manusia dan perilaku yang
saling mempengaruhi. Teori ini menekankan pada…..
a. pengarahan
diri (self direction), dan
pengaturan diri (self regulation)
b. pengarahan
diri (self direction), dan persepsi
terhadap kemajuan diri (self efficacy).
c. pengaturan
diri (self regulation) dan persepsi terhadap kemajuan diri (self efficacy).
d. pengarahan
diri (self direction), pengaturan diri (self regulation) dan persepsi terhadap
kemajuan diri (self efficacy).
e. pengarahan
diri (self direction)
KUNCI JAWABAN
1)
A
2)
B
3)
A
4)
A
5)
B
6)
C
7)
E
8)
A
9)
C
10) D
DAFTAR PUSTAKA
Ikaarista,
2011, Strategi Promosi Kesehatan http://ikaarista.blogspot.com/2011/12/strategi- promosi-kesehatan.html (diakses pada tanggal 10 September 2014)
Notoadmodjo,Soekidjo.2010).Promosi
Kesehatan Teori dan Aplikasi.Rineka Cipta: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar