Rabu, 31 Desember 2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK
A. LATAR BELAKANG
Diare masih merupakan masalah kesehatan utama
pada anak balita, khususnya di Negara berkembang seperti Indonesia (Segeren,
2005).Diare adalah penyakit yang ditandai bertambahnya frekuensi defekasi lebih
dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi
cair), dengan atau tanpa darah atau lendir (Suraatmaja, 2007).Apabila pada diare pengeluaran cairan
melebihi pemasukan maka akan terjadi defisit cairan tubuh, maka akan terjadi
dehidrasi. Berdasarkan derajat dehidrasi maka diare dapat dibagi menjadi diare
tanpa dehidrasi, diare dehidrasi ringan sedang dan diare dehidrasi berat.
Penyakit diare merupakan penyakit yang
berbasis lingkungan. Beberapa faktor yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu
tidak memadainya penyediaan air bersih, air tercemar oleh tinja, kekurangan
sarana kebersihan (pembangunan tinja yang tidak higienis), kebersihan
perorangan dan lingkungan yang jelek, penyiapan makanan kurang matang dan
penyimpanan makanan masak pada suhu kamar yang tidak semestinya (Sander, 2005).
Banyak faktor yang secara langsung maupun
tidak langsung menjadi pendorong terjadinya diare yaitu faktor agen, penjamu,
lingkungan dan perilaku.Faktor lingkungan merupakan faktor yang paling dominan
yaitu sarana penyediaan air bersih dan pembuangan tinja, kedua faktor berinteraksi
bersama dengan perilaku manusia.Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar
kuman diare serta terakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat, maka
penularan diare dengan mudah dapat terjadi (Zubir, 2006).
World Health
Organization (WHO) menyatakan bahwa lebih dari sepertiga kematian anak secara
global disebabkan karena diare sebanyak 35%. United Nations International
Children’s Emergency Fund (UNICEF) memperkirakan bahwa secara global diare
menyebabkan kematian satu anak setiap 30 detik dan menyebabkan kematian sekitar
3 juta penduduk setiap tahun.
Secara umum
kematian akibat diare pada anak di dunia mencapai 42.000 kasus per minggu, 6000
kasus per hari, 4 kasus setiap menit dan 1 kematian setiap 14 detik. Dari
jumlah tersebut, total episode diare pada bayi kurang dari 11 bulan sebanyak
475 juta kali dan usia 1-4 tahun sekitar 945 juta per tahun. (PressRelease,
WHO, 2002).
Untuk skala
nasional berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008, penderita
diare pada tahun tersebut adalah 8.443 orang dengan angka kematian akibat diare
adalah 2.5%.Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu 1.7% dengan jumlah
penderita diare adalah 3.661 orang.Untuk tahun 2006, penderita diare di
Indonesia adalah 10.280 orang dengan angka kematian 2.5%.
Survey Morbiditas
Diare tahun 2010 yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan RI, didapatkan pada
tahun 2000 angka kematian balita akibat diare di Indonesia adalah 1.278 per
1000 turun menjadi 1.100 per 1000 pada tahun 2003 dan naik lagi pada tahun 2006
kemudian turun pada tahun 2010.
Sedangkan di Bali, menurut Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Provinsi Bali, dr Gede Wira Sunetra,
sebanyak 26.860 orang masyarakat di sembilan kabupaten/kota di Bali terserang
diare dari total jumlah penduduk 3.737.567 jiwa selama tujuh bulan periode
Januari-Juli 2014. Dari sembilan kabupaten/kota yang ada di Bali tercatat
Kabupaten Buleleng yang paling tinggi penderita diare yakni 4.947 orang,
menyusul Kota Denpasar (4.394), Kabupaten Gianyar (4.121), Tabanan (3.613),
Badung (2.584), Karangasem (2.737 jiwa) dan Bangli (1.779). Kasus diare
terendah berada di Kabupaten Jembrana dengan jumlah 1.390 dan Klungkung (1.295)
yang didominasi oleh balita.
Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2006, menunjukkan bahwa berbagai intervensi
perilaku melalui modifikasi lingkungan dapat mengurangi angka kejadian diare
sampai dengan 94% melalui pengolahan air yang aman dan penyimpanan di tingkat
rumah tangga dapat mengurangi angka kejadian diare sebesar 32%, meningkatkan
penyediaan air bersih dapat menurunkan angka kejadian diare sebesar 25% dan
melakukan praktek mencuci tangan yang efektif dapat menurunkan kejadian diare
sebesar 45%.
B.
TUJUAN
1. Tujuan
Instruksional Umum (TIU)
Setelah
dilakukan penyuluhan selama kurang lebih 45 menit diharapkan sasaran dapat
memahami cara penanggulangan diare.
2. Tujuan
Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan
penyuluhan selama 45 menit diharapkan peserta dapat:
a.
Menjelaskan
pengertian diare dengan benar
b.
Menjelaskan
penyebab diare dengan tepat
c.
Menyebutkan
6 dari 11 gejala atau tanda diare dengan benar
d.
Menyebutkan 4 dari 7 pencegahan diare dengan
benar
e.
Menjelaskan
cara penanganan diare dengan benar
f.
Dapat
melakukan demonstrasi ulang mengenai pembuatan larutan gula garam dan oralit dengan
benar
MONITORING DAN EVALUASI PROMOSI KESEHATAN
A.
PENDAHULUAN
Menurut Piagam Ottawa, Promosi Kesehatan adalah
suatu proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali (control) atas
kesehatannya, dan meningkatkan status kesehatan mereka (Health Promotion is the
process of enabling people to increase control, and to improve, their health).
Untuk Mencapai status kesehatan paripurna baik, fisik, mental dan kesejahteraan
sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap
aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan dan mengubah atau mengantisipasi lingkungan.
Kesehatan, sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup. Kesehatan
merupakan konsep yang positif yang menekankan pada sumber-sumber sosial dan
personal, sebagaimana halnya kapasitas fisik. Oleh karena itu, promosi
kesehatan bukan saja tanggung jawab sektor kesehatan tapi juga meliputi
sektor-sektor lain yang mempengaruhi gaya hidup sehat dan kesejahteraan sosial,
serta diperlukan adanya monitoring dan evaluasi setiap kegiatan yang
berlangsung supaya dapat memberikan informasi atau peringatan secara dini
terhadap masalah atau kendala yang dihadapi.
Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran
masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-upaya menfasilitasi perubahan
perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan adalah program-program kesehatan
yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan) baik di dalam masyarakat
sendiri maupun dalam organisasi dan lingkungannya (lingkungan fisik, sosial
budaya, politik dan sebagainya). Atau dengan kata lain promosi kesehatan tidak
hanya mengaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku
kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (fisik dan
non-fisik) dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
1.
Konsep
Kunci
a. Penjelasan
monitoring
b. Penjelasan
evaluasi
c. Monitoring
dan evaluasi dalam promosi kesehatan
2.
Petunjuk.
a. Pelajari
materi BAB XIV dengan tekun dan desiplin.
b. Penyajian
setiap bab meliputi : judul bab dan konsep - konsep kunci, petunjuk, kerangka
isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan materi,
tugas dan latihan, rangkuman, dan soal – soal akhir bab yang disertai dengan
kunci jawaban.
c. Dalam
uraian materi tersebut terdapat tes sambil jalan. Tes ini dapat menjadi tututan
pembaca dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi bagian.
d. Kerjakan
soal-soal latihan dan soal akhir bab dengan tekun dan disiplin!
e. Bacalah
sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahaun dan wawasan anda.
f. Ikuti
turutan penyajian setiap bab tahap demi tahap.
g. Selamat
belajar, semoga sukses.
3.
Tujuan
a.
Tujuan
Umum Pembelajaran
Mahasiswa mampu
memahami monitoring dan evaluasi promosi kesehatan.
b.
Tujuan
Khusus Pembelajaran.
Mahasiswa mampu
memahami :
1. Untuk
mengetahui monitoring
2. Untuk
mengetahui evaluasi
3. Untuk
mengetahui monitoring dan evaluasi dalam promosi kesehatan
PENERAPAN PROMKES DI RUMAH TANGGA (KELUARGA)
A. PENDAHULUAN
Promosi Kesehatan pada prinsipnya merupakan
upaya pemberdayaan masyarakat untuk tahu, mau dan mampu berperilaku hidup
bersih dan sehat. Banyak permasalahan kesehatan di Indonesia dapat dicegah
melalui kegiatan promosi kesehatan. Namun, proses perubahan perilaku di
masyarakat tidaklah mudah, maka perlu dikembangkan strategi serta
langkah-langkah yang dapat mendukung upaya pemberdayaan masyarakat agar mampu
berperilaku hidup bersih dan sehat.
Pentingnya peranan promosi kesehatan dalam
pembangunan kesehatan telah diakui oleh berbagai pihak, oleh sebab itu didalam
Grand Strategy Departemen Kesehatan yang tertuang pada Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 457 Tahun 2008, telah ditetapkan Visi pembangunan kesehatan
adalah: “Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat” serta Misi: “Membuat
Masyarakat Sehat” dengan Strategi: “Menggerakkan dan Memberdayakan Masyarakat
Untuk Hidup Sehat”. Secara makro paradigma
sehat berarti semua sektor memberikan kontribusi positif bagi
pengembangan perilaku dan lingkungan sehat, secara mikro berarti pembangunan
kesehatan lebih menekankan upaya promotif dan preventif melalui pemberdayaan
masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari
rumah tangga atau keluarga, karena rumah tangga yang sehat merupakan aset atau
modal pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi
kesehatannya.
Beberapa anggota rumah tangga mempunyai masa
rawan terkena penyakit menular dan penyakit tidak menular, oleh karena itu
untuk mencegah penyakit tersebut, anggota rumah tangga perlu diberdayakan untuk
melaksanakan PHBS (Depkes, 2009)
1. KONSEP-KONSEP
KUNCI
a.
Pengertian
Promosi Kesehatan
b.
Sasaran
Promosi Kesehatan
c.
Pengertian
Rumah Tangga
d.
Fungsi
Keluarga dalam Perawatan Kesehatan
e.
Penerapan
Promosi Kesehatan di Rumah Tangga
2. PETUNJUK
a.
Pelajari
materi BAB XIII dengan tekun dan disiplin
b.
Penyajian
setiap BAB meliputi: judul BAB dan konsep-konsep kunci, petunjuk, kerangka isi,
tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan
latihan, rangkuman, dan soal-soal akhir BAB yang disertai dengan kunci jawaban
c.
Dalam
uraian materi terdapat test sambil jalan. Test ini dapat menjadi tuntunan
pembaca dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi bagian
d.
Kerjakan
soal-soal latihan dan soal akhir BAB dengan tekun dan disiplin
e.
Bacalah
sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan anda
f.
Ikuti
turutan penyajian setiap BAB tahap demi tahap
g.
Selamat
belajar, semoga sukses
3. TUJUAN
PEMBELAJARAN
a.
Tujuan
Pembelajaran Umum
Mahasiswa mampu memahami tentang penerapan promosi kesehatan di rumah
tangga
b.
Tujuan
Pembelajaran Khusus
Mahasiswa mampu memahami tentang:
1)
Penjelasan
Pengertian Promosi Kesehatan
2)
Penjelasan
Sasaran Promosi Kesehatan
3)
Penjelasan
Pengertian Rumah Tangga
4)
Penjelasan
Fungsi Keluarga dalam Perawatan Kesehatan
5)
Penjelasan
Penerapan Promosi Kesehatan di Rumah Tangga
PENERAPAN PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN PADA PELAYANAN KESEHATAN
A. PENDAHULUAN
Kesehatan
merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran
penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus
dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia..Kondisi umum kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu
lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan
kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain ketersediaan dan mutu
fasilitas pelayanan kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan dan manajemen kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan dasar, yaitu
Puskesmas yang diperkuat dengan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas keliling,
telah didirikan di hampir seluruh wilayah Indonesia.. Fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya adalah Rumah Sakit yang terdapat di hampir semua
kabupaten/kota, namun sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan belum dapat
berjalan dengan optimal (Atep Adya Barata, 2003).
Dalam
upaya kesehatan program yang diperlukan
adalah program kesehatan yang lebih “efektif” yaitu program kesehatan yang
mempunyai model-model pembinaan kesehatan (Health Development Model) sebagai
paradigma pembangunan kesehatan yang diharapkan mampu menjawab tantangan
sekaligus memenuhi program upaya kesehatan. Salah satu ciri promosi kesehatan
yang memungkinkan penduduk mencapai potensi kesehatannya secara penuh
(peningkatan vitalitas) penduduk yang tidak sakit (85%) agar lebih tahan
terhadap penyakit. Perubahan paradigma kesehatan yang kini lebih menekankan
pada upaya promotif-preventif dibandingkan dengan upaya kuratif dan
rehabilitatif diharapkan merupakan titik balik kebijakan Depkes dalam menangani
kesehatan penduduk yang berarti program kesehatan yang menitikberatkan pada
pembinaan kesehatan bangsa bukan sekedar penyembuhan penyakit. Menurut Ottawa
Charter promosi kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan individu untuk
meningkatkan derajat kesehatannya. Termasuk didalamnya adalah sehat secara
fisik, mental dan sosial sehingga individu atau masyarakat dapat merealisasikan
cita-citanya, mencukupi kebutuhan-kebutuhannya, serta mengubah atau mengatasi
lingkungannya (Atep Adya Barata, 2003).Perawat memegang peranan penting dalam
promosi kesehatan karena perawat yang selalu berada disamping pasien selama 24
jam, sehingga perawat dapat memberikan
pemaparan bagaimana cara hidup sehat pada masyarakat, maka didalam paper ini akan
membahas tentang “penerapan promosi kesehatan pada pelayanan kesehatan”.
1. KONSEP
KUNCI
a. Penerapan
promosi kesehatan di rumah sakit
1)
Prinsip dasar promosi kesehatan di rumah
sakit
2)
Tujuan promosi kesehatan di rumah sakit
3)
Sasaran promosi kesehatan di rumah sakit
4)
Tempat dan kesempatan promosi kesehatan
di rumah sakit
5)
Materi promosi kesehatan di rumah sakit
6)
Bentuk metode promosi kesehatan di rumah
sakit
b. Penerapan
promosi kesehatan di puskesmas
1)
Pengertian promosi kesehatan di
puskesmas
2)
Strategi promosi kesehatan di puskesmas
3)
Pendukung dalam pelaksanaan promosi
kesehatan di puskesmas
4)
Kegiatan promosi kesehatan di dalam
gedung puskesmas
5)
Kegiatan promosi kesehatan di luar
gedung puskesmas
2. PETUNJUK
a.
Pelajari
materi BAB 12 dengan tekum dan disiplin
b.
Penyajian
setiap BAB meliputi : judul BAB dan konsep – konsep kunci, petunjuk, kerangka
isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan materi,
tugas dan latihan, rangkuman dan soal – soal akhir BAB yang disertai dengan
kunci jawaban.
c.
Kerjakan soal
– soal latihan akhir BAB dengan tekun dan disiplin
d.
Bacalah sumber
pendukung yang dapat menambah wawasan anda
e.
Selamat
membaca dan semoga berhasil
3. TUJUAN
a.
Tujuan Umum
Pembelajaran
Agar mahasiswa dapat menerapkan promosi kesehatan di pelayanan kesehatan
terutama di rumah sakit dan puskesmas mengingat peningkatan kesehatan
masyarakat dengan promotif penting selain kuratif dan rehabilitatif.
b.
Tujuan Khusus
Pembelajaran
1) Untuk
dapat menjelaskan penerapan promosi kesehatan di rumah sakit yang meliputi :
a) Dapat
menjelaskan prinsip dasar promosi kesehatan di rumah sakit
b) Dapat
menjelaskan tujuan promosi kesehatan di rumah sakit
c) Dapat
menjelaskan sasaran promosi kesehatan di rumah sakit
d) Dapat
menjelaskan empat dan kesempatan promosi kesehatan di rumah sakit
e) Dapat
menjelaskan materi promosi kesehatan di rumah sakit
f) Dapat
menjelaskan bentuk metode promosi kesehatan di rumah sakit
2) Untuk
dapat menjelaskan penerapan promosi kesehatan di puskesmas yang meliputi :
a) Dapat
menjelaskan pengertian promosi kesehatan di puskesmas
b) Dapat
menjelaskan strategi promosi kesehatan di puskesmas
c) Dapat
menjelaskan pendukung dalam pelaksanaan promosi kesehatan di puskesmas
d) Dapat
menjelaskan kegiatan promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas
e) Dapat
menjelaskan kegiatan promosi kesehatan di luar gedung puskesmas
MODIFIKASI RANCANGAN PROMOSI KESEHATAN
A. PENDAHULUAN
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan
dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan
dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu
pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan
kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk,
jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama. Salah satu usaha pemerintah dalam
menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat dan pelaksanaanya bagaimana cara
hidup sehat adalah dengan cara melakukan pendidikan kesehatan yang tidak hanya
didapat dibangku sekolah tapi juga bisa dilakukan dengan cara penyuluhan oleh
tim medis. Yang biasa disebut dengan promosi kesehatan ataupun penyuluhan
kesehatan. Promosi kesehatan merupakan bagian integral dari
Pembangunan Kesehatan Nasional.
Hal ini dapat dilihat bahwa Promosi kesehatan merupakan salah satu pilar dalam pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat melalui peningkatan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya
melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai
oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta dalam lingkungan yang sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah
Republik Indonesia.
1. Konsep
Kunci
a.
Pengertian
Promosi Kesehatan
b.
Visi
Misi Promosi Kesehatan
c.
Strategi
Promosi Kesehatan
d.
Pemilihan
Promosi Kesehatan
e.
Model
Promosi Kesehatan
2. Petunjuk
a.
Pelajari
materi BAB I dengan tekun dan disiplin!
b.
Penyajian
setiap bab melipuuti : judul bab dan kosep-konsep kunci, petunjuk, kerangka isi, tujuan
pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan
latihan, rangkuman, dan soal-soal akhir bab yang disertai dengan kunci jawaban.
c.
Dalam
uraian materi terdapat test sambil jalan. Test ini dapat menjadi tuntunan
pembaca dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi bagian.
d.
Kerjakan
soal-soal latihan dan soal akhir bab dengan tekun dan disiplin!
e.
Bacalah
sumber-sumber pendukung untuk memprdalam pengetahuan dan wawasan anda.
f.
Ikuti
turutan penyajian setiap bab tahap demi tahap!
g.
Selamat
belajar,semoga sukses.
3. Tujuan
a.
Tujuan
Umum
Mahasiswa
mampu memahami modivikasi promosi kesehatan
b.
Tujuan
husus
Mahasiswa
mampu memahami :
a.
Menjelaskan
pengertian promosi kesehatan
b.
Menjelaskan
visi misi promosi kesehatan
c.
Menjelaskan
strategi promosi kesehatan
d.
Menjelaskan
pemilihan strategi promosi kesehatan
e.
Menjelaskan
model promosi kesehatan
Langganan:
Postingan (Atom)