A.
PENDAHULUAN
Istilah
promosi kesehatan sudah
mulai dicetuskan pada tahun 1986, pada waktu diselenggarakan konferensi
international pertama tentang health
promotion di ottawa, canada, pada tahun 1986. pada waktu itu
dicanangkan the ottawa charter, yang memuat defenisi dan health promotion.
Namun istilah tersebut pada waktu itu di Indonesia belum bergema. Pada waktu
itu, istilah yang ada tetap penyuluhan kesehatan, disamping juga populer
istilah – istilah lain seperti : KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi).
Pemasaran sosial (social marketing),
Mobilisasi sosial, dan lain – lain. Dengan demikian penggunaan istilah promosi
kesehatan diIndonesia tersebut
dipacu oleh perkembangan dunia Internasional.
Mengingat tugas kita sebagai tim medis adalah salah
satunya memperkenalkan
bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat. Paradigma sehat sebagai model pembangunan kesehatan yang
dalam jangka panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam
menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan
kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan
adalah proses yang memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan
kesehatan mereka (Health promotion is
the process of enabling people to increase control over, and to improve, their
health, WHO, 1986). Jadi, tujuan akhir promosi kesehatan adalah kesadaran di
dalam diri orang-orang tentang pentingnya kesehatan bagi mereka sehingga mereka
sendirilah yang akan melakukan usaha-usaha untuk menyehatkan diri mereka.Untuk
mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial,
individu atau kelompok harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasi-aspirasinya
untuk memenuhi kebutuhannya dan agar mampu mengubah atau mengatasi
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, dan sebagainya). Kesehatan
adalah sebuah konsep positif yang metitik beratkan sumber daya pada pribadi dan masyarakat sebagaimana
halnya pada kapasitas fisik. Untuk itu, promosi kesehatan tidak hanya merupakan
tanggung jawab dari sektor kesehatan, akan tetapi jauh melampaui gaya hidup
secara sehat untuk kesejahteraan (WHO,1986). Penyelenggaraan promosi kesehatan
dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan
sektor kesehatan belaka, melainkan lewat kerjasama dan koordinasi segenap unsur
dalam masyarakat. Hal ini didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah
suatu filosofi umum yang menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan yang baik
merupakan usaha individu sekaligus kolektif (Taylor, 2003).
1.
KONSEP-KONSEP
KUNCI
a. Pengertian ruang lingkup promosi kesehatan
b. Ruang lingkup berdasarkan aspek kesehatan
c. Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan
tatanan pelaksanaan
d. Ruang lingkup berdasarkan tingkat pelayanan
2.
PETUNJUK
a. Pelajari
materi BAB III dengan tekun dan disiplin
b. Penyajian
setiap bab meliputi : judul bab dan konsep – konsep kunci, petunjuk, kerangka
isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan materi,
tugas dan latihan, rangkuman, dan soal –
soal akhir bab yang disertai dengan kunci jawaban.
c. Dalam
uraian materi terdapat test sambil jalan. Test ini dapat menjadi tuntutan
pembaca dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi bagian.
d. Kerjakan
soal – soal latihan dan soal akhir bab dengan tekun dan disiplin!
e. Bacalah
sumber – sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan anda.
f. Ikuti
turutan penyajian setiap bab tahap demi tahap!
g. Selamat
belajar, semoga sukses.
3.
TUJUAN
a.
Tujuan
Umum Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami
ruang lingkup promosi kesehatan
b.
Tujuan
Khusus Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami :
1. Menjelaskan
pengertian ruang lingkup promosi kesehatan
2. Menjelaskan
ruang lingkup berdasarkan aspek kesehatan
3. Menjelaskan
ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan
tatanan pelaksanaan
4. Ruang lingkup berdasarkan tingkat pelayanan
B.
PENYAJIAN
MATERI
1. PENGERTIAN RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN
a.
Pengertian
Ruang Lingkup
Dalam sebuah penelitian ruang lingkup bisa berarti pembatasan variable
yang digunakan, berapa banyak subjek yang akan diteliti, luas lokasi
penelitian, materi yang dikaji, dan sebagainya. adanya pembatasan atau ruang
lingkup dalam sebuah penelitian penting adanya karena akan mempengaruhi
validitas dari hasil penelitian itu sendiri.
Kemudian ruang lingkup secara khusus juga digunakan untuk membatasi
materi dari sebuah ilmu. Misalnya saja ilmu psikologi memiliki ruang
lingkup psikologi dasar, psikologi kepribadian, psikologi kesehatan, psikologi
pendidikan, psikologi anak, psikologi dewasa, dan sebagainya. dalam setiap
cabang dapat dibeberkan ruang lingkupnya masing-masing. Misalnya psikologi
kesehatan memiliki ruang lingkup kesehatan jiwa, psikologi pasien di rumah
sakit, psikologi kehamilan, gangguan psikologi, dan sebagainya. dari contoh di
atas dapat diambil pelajaran mengenai makna ruang lingkup secara khusus.
b.
Pengertian Promosi Kesehatan
Menurut WHO, Promosi kesehatan adalah proses atau upaya
pemberdayaan masyarakat untuk dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Untuk mencapai keadaan sehat, seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan menyadari aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan dan merubah atau mengendalikan lingkungan (Piagam Ottawwa, 1986).
Untuk mencapai keadaan sehat, seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan menyadari aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan dan merubah atau mengendalikan lingkungan (Piagam Ottawwa, 1986).
Jadi, ruang lingkup promosi kesehatan adalah suatu proses atau upaya
pemberdayaan masyarakat untuk dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya
dalam suatu batasan – batasan baik ilmu maupun subjeknya.
2. RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN
Secara sederhana ruang lingkup promosi
kesehatan diantaranya sebagai berikut :
a.
Promosi
kesehatan mencakup pendidikan kesehatan (health education) yang penekanannya
pada perubahan/perbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan
kemampuan.
b.
Promosi
kesehatan mencakup pemasaran sosial (social marketing), yang
penekanannya pada pengenalan produk/jasa melalui kampanye.
c.
Promosi
kesehatan adalah upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi) yang
tekanannya pada penyebaran informasi.
d.
Promosi
kesehatan merupakan upaya peningkatan (promotif) yang penekanannya pada upaya
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
e.
Promosi
kesehatan mencakup upaya advokasi di bidang kesehatan, yaitu upaya untuk
mempengaruhi lingkungan atau pihak lain agar mengembangkan kebijakan yang
berwawasan kesehatan (melalui upaya legislasi atau pembuatan peraturan,
dukungan suasana dan lain-lain di berbagai bidang /sektor, sesuai keadaan).
f.
Promosi
kesehatan adalah juga pengorganisasian masyarakat (community organization),
pengembangan masyarakat (community development), penggerakan masyarakat (social
mobilization), pemberdayaan masyarakat (community empowerment), dll
Ruang Lingkup
Promosi Kesehatan Menurut Prof.
Dr. Soekidjo Notoadmodjo,
ruang lingkup promosi kesehatan dapat dilihat dari dimensi aspek pelayanan
kesehatan, dimensi tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan
dan dimensi tingkat pelayanan.
a. Ruang
Lingkup Berdasarkan Aspek Kesehatan
Secara umum bahwa
kesehatan masyarakat itu mencakup empat aspek pokok, yakni: promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif
1. Pelayanan
promotif (peningkatan kesehatan) dan preventif (pencegahan), adalah pelayanan
bagi kelompok masyarakat yang sehat, agar kelompok itu tetap sehat bahkan
meningkat status kesehatannya.
2. Pelayanan
kuratif (pengobatan) dan rehabilitative (pemulihan kesehatan), adalah pelayanan
kelompok masyarakat yang sakit, agar kelompok ini sembuh dari sakitnya dan
menjadi pulih kesehatannya.
b. Ruang
Lingkup Promosi Kesehatan Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan
Ruang lingkup
promosi kesehatan ini dikelompokkan menjadi :
1.
Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)
Keluarga merupakan tempat dasar berkembangnya perilaku manusia. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan di keluarga sasaran utamanya adalah orang tua (ibu), dimana ibu merupakan seseorang yang memberikan perilaku sehat kepada anak-anaknya sejak lahir
Keluarga merupakan tempat dasar berkembangnya perilaku manusia. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan di keluarga sasaran utamanya adalah orang tua (ibu), dimana ibu merupakan seseorang yang memberikan perilaku sehat kepada anak-anaknya sejak lahir
2.
Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
Sasaran promosi kesehatan di sekolah adalah guru, karena guru merupakan pengganti orang tua pada waktu di sekolah. Sekolah merupakan tempat utuk memberikan perilaku kesehatan kepada anak. Sekolah dan lingkungan sekolah yang sehat sangat tepat untuk berperilaku sehat bagi anak
Sasaran promosi kesehatan di sekolah adalah guru, karena guru merupakan pengganti orang tua pada waktu di sekolah. Sekolah merupakan tempat utuk memberikan perilaku kesehatan kepada anak. Sekolah dan lingkungan sekolah yang sehat sangat tepat untuk berperilaku sehat bagi anak
3. Promosi kesehatan ditempat
kerja.
Sasaran promosi kesehatan
adalah karyawan, yang berperan sebagai promotor kesehatan adalah pemimpin
perusahaan dan sektor kesehatan. Salah satunya dengan memberikan fasilitas
tempat kesehatan yang baik bagi prilaku sehat karyawan atau pekerjanya.
4.
Promosi kesehatan di tempat-tempat umum
Di
tempat-tempat umum (seperti pasar, terminal bus, stasiun) perlu dilaksanakan
promosi kesehatan, yaitu dengan cara menyediakan fasilitas yang dapat mendukung
perilaku sehat pengunjungnya, bisa dengan memberikan poster dan selebaran
mengenai cara-cara menjaga kebersihan.
5.
Pendidikan kesehatan di institusi pelayanan kesehatan
Tempat-tempat
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, poliklinik, dsb, merupakan
tempat yang strategis untuk melakukan pelayanan kesehatan. Pelaksanaan promosi
kesehatan ini dapat dilakukan secara individual oleh para petugas kesehatan
kepada pasien atau keluarga yang ada di tempat pelayanan kesehatan tersebut.
c. Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat
Pelayanan
Pada ruang lingkup
tingkat pelayanan kesehatan promosi kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima
tingkat pencegahan (five level of prevention) dari Leavel and Clark.
1. Promosi kesehatan ( health promotion)
Dalam tingkat ini
dilakukan pendidikan kesehatan, misalnya dalam peningkatan gizi, kebiasaan
hidup, perbaikan sanitasi lingkungan seperti penyediaan air rumah tangga yang
baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran, air limbah, hygiene
perorangan, rekreasi, sex education, persiapan memasuki kehidupan pra nikah dan
persiapan menopause. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan
kesehatan pada umumnya.
Beberapa usaha di antaranya :
Beberapa usaha di antaranya :
a. Penyediaan
makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitasnya.
b. Perbaikan
hygiene dan sanitasi lingkungan,seperti : penyediaan air rumah tangga yang
baik,perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya.
c. Pendidikan
kesehatan kepada masyarakat
d. Usaha kesehatan
jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.
2. Perlindungan khusus (specific
protection)
Program imunisasi
sebagai bentuk pelayanan perlindungan khusus, pendidikan kesehatan. Hal ini karena kesadaran masyarakat tentang
pentingnya imunisasi sebagai perlindungan terhadap penyakit pada dirinya maupun
anak-anaknya masih rendah. Selain itu pendidikan kesehatan diperlukan sebagai
pencegahan terjadinya kecelakaan baik ditempat-tempat umum maupun tempat kerja.
Penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS, penggunaan sarung tangan
dan masker saat bekerja sebagai tenaga kesehatan. Beberapa usaha lain di
antaranya :
a. Vaksinasi untuk
mencegah penyakit-penyakit tertentu.
b. Isolasi
penderitaan penyakit menular .
c. Pencegahan
terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja.
3. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early
diagnosis and prompt treatment)
Karena rendahnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit, maka
sering sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang terjadi di masyarakat. Bahkan
kadang-kadang masyarakat sulit atau tidak mau diperiksa dan diobati
penyakitnya. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan
kesehatn yang layak. Oleh sebab itu pendidikan kesehatan sangat diperlukan
dalam tahap ini. Pemeriksaan pap smear, pemeriksaan IVA, sadari sebagai cara
mendeteksi dini penyakit kanker. Bila dengan deteksi ini ditemui kelainan maka
segera dilakukan pemeriksaan diagnostic untuk memastikan diagnosa seperti
pemeriksaan biopsy, USG atau mamografi atau kolposcopy. Tujuan utama dari usaha
ini adalah :
a. Pengobatan yang
setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit sehingga
tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera.
b. Pencegahan penularan kepada orang lain, bila penyakitnya menular.
c.
Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan sesuatu penyakit.
Beberapa usaha
deteksi dini di antaranya :
a.
Mencari
penderita di dalam masyarakat dengan jalam pemeriksaan : misalnya pemeriksaan
darah,roentgent paru-paru dan sebagainya serta segera memberikan pengobatan.
b.
Mencari
semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit yang telah
berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi
agar derita penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan dan
tindakan-tindakan lain yang perlu misalnya isolasi,desinfeksi dan sebagainya.
c.
Pendidikan
kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala penyakit pada
tingkat awal dan segera mencari pengobatan. Masyarakat perlu menyadari bahwa
berhasil atau tindaknya usaha pengobatan, tidak hanya tergantung pada baiknya
jenis obat serta keahlian tenaga kesehatannya,melainkan juga tergantung pada
kapan pengobatan itu diberikan.
Pengobatan yang terlambat akan
menyebabkan :
Usaha penyembuhan menjadi lebih sulit,bahkan
mungkin tidak dapat sembuh lagi misalnya pengobatan kanker (neoplasma) yang
terlambat.
a. Kemungkinan terjadinya kecacatan lebih besar.
b. Penderitaan sakit menjadi lebih lama.
c. Biaya untuk perawatan dan pengobatan menjadi
lebih besar
4. Pembatasan cacat (disability limitation)
Oleh karena
kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan penyakit,
maka sering masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas. Dengan
kata lain mereka tidak melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang komplit
terhadap penyakitnya. Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapat
mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat atau ketidak mampuan. Oleh karena
itu, pendidikan kesehatan juga diperlukan pada tahap ini. Penanganan secara
tuntas pada kasus-kasus infeksi organ reproduksi menjegah terjadinya infertilitas.
5. Rehabilitasi (rehabilitation)
Setelah sembuh dari
suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat, untuk memeulihkan
cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan tertentu. Oleh karena
kurangnya pengetian dan kesadaran orang tersebut, ia tidak akan segan melakukan
latihan-latihan yang dianjurkan. Disamping itu orang yang cacat setelah sembuh dari penyakit, kadang-kadang
malu untuk
kembali ke masyarakat. Sering terjadi pula masyarakat tidak mau menerima mereka
sebagai anggota masyarakat yang normal. Oleh sebab itu jelas pendidikan
kesehatan diperlukan bukan saja untuk orang yang cacat tersebut, tetapi juga
perlu pendidikan kesehatan pada masyarakat.
Pusat-pusat rehabilitasi bagi korban kekerasan, rehabilitasi PSK, dan korban narkoba.
Rehabilitasi ini terdiri atas :
a. Rehabilitasi fisik
Yaitu agar bekas penderita memperoleh
perbaikan fisik semaksimal-maksimalnya. Misalnya,seseorang yang karena
kecelakaan,patah kakinya perlu mendapatkan rehabilitasi dari kaki yang patah
ini sama dengan kaki yang sesungguhnya.
b. Rehabilitasi mental
Yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan
diri dalam hubungan perorangan dan social secara memuaskan. Seringkali
bersamaan dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau
gangguan mental. Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan
kejiwaan sebelumm kembali ke dalam masyarakat.
c. Rehabilitasi sosial vokasional
Yaitu agar bekas penderita menempati suatu
pekerjaan/jabatan dalam
masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan
kemampuan dan ketidak mampuannya.
d. Rehabilitasi aesthesis
Usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan
untuk mengembalikan rasa keindahan,walaupun kadang-kadang fungsi dari alat
tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya : penggunaan mata palsu.
Usaha
mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat,memerlukan bantuan dan
pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami
keadaan mereka (fisik,mental dan kemampuannya) sehingga memudahkan mereka dalam
proses penyesuaian dirinya dalam masyarakat,dalam keadaannya yang sekarang. Sikap
yang diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai dengan falsafah pancasila
yang berdasarkan unsur kemanusiaan yang sekarang ini. Mereka yang
direhabilitasi ini memerlukan bantuan dari setiap warga masyarakat,bukan hanya
berdasarkan belas kasihan semata-mata,melainkan juga berdasarkan hak asasinya
sebagai manusia.
C. TUGAS DAN LATIHAN
SOAL :
1. Yang dimaksud dengan ruang
lingkup adalah, kecuali….
a.
Batasan variable d.
Semua ilmu
b.
Luas yang diteliti e. Materi yang dikaji
c.
Banyaknya subjek
2. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Menurut Prof.
Dr. Soekidjo Notoadmodjo,
ruang lingkup promosi kesehatan dapat dilihat dari…
a.
2
dimensi d. 5 dimensi
b.
3 dimensi e. 6
dimensi
c.
4 dimensi
3. Ruang lingkup berdasarkan
aspek kesehatan terdiri dari…
a.
2 bagian d. 5 bagian
b.
3 bagian e. 6 bagian
c. 4 bagian
4. Dalam ruang lingkup aspek
kesehatan, yang diberikan untuk orang sehat adalah…
a.
Promotif dan kuratif d. Promotif dan efektif
b.
Preventif dan rehabilitative e. Promotif dan preventif
c.
Kuratif dan presentif
5. Dalam ruang lingkup aspek
kesehatan, yang diberikan untuk orang sakit agar cepat
sembuh dari kesehatannya dan menjadi pulih kesehatannya adalah…
a.
Promotif dan kuratif d. Promotif dan efektif
b.
Kuratif
dan rehabilitative e. Promotif dan preventif
c.
Kuratif dan presentif
6. Leavel and clark memiliki
tingkatan pencegahan yang disebut dengan…
a. Five level of prevention d. Three level of
prevention
b.
Eight level of prevention e. The power of prevention
c.
Two level of prevention
7. Ruang
lingkup berdasarkan tingkat pelayanan dibagi menjadi ...
a.
2
dimensi d. 5
dimensi
b.
3 dimensi e. 6 dimensi
c.
4 dimensi
8. Tingkatan pencegahan pertama
dan ketiga yang dikemukakan oleh leavel and clark adalah…
a.
Health promotion and specific protection
b. Health promotion and early diagnosis
and prompt treatment
c.
Spesific protection and disability limitation
d.
disability limitation and health promotion
e.
Spesific protection and health promotion
9.
Promosi kesehatan yang paling utama dilakukan untuk
mempromosikan kesehatan adalah ...
a.
Promosi kesehatan pada
tatanan keluarga
b.
Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
c.
Promosi kesehatan di tempat kerja
d.
Promosi kesehatan di tempat umum
e.
Fasilitas pelayanan kesehatan
10.
Tujuan umum mempelajari ruang
lingkup promosi kesehatan adalah...
a.
Mahasiswa mampu memahami
ruang lingkup promosi kesehatan
b.
Menjelaskan pengertian ruang lingkup promosi kesehatan
c.
Menjelaskan ruang lingkup berdasarkan aspek kesehatan
d.
Menjelaskan ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan
tatanan pelaksanaan
e.
Ruang lingkup berdasarkan tingkat pelayanan
D. PENUTUP
1.
RANGKUMAN
Ruang lingkup dapat
diartikan sebagai suatu pembatasan variable, luas maupun subjek. Sedangkan
promosi kesehatan adalah proses atau upaya pemberdayaan masyarakat untuk dapat
memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Jadi ruang lingkup promosi kesehatan
adalah suatu proses atau upaya pemberdayaan masyarakat untuk dapat memelihara
dan meningkatkan kesehatannya dalam batasan – batasan baik ilmu maupun
subjeknya.
Dalam ruang lingkup promosi
kesehatan dapat dibagi menjadi tiga yaitu, ruang lingkup berdasarkan aspek kesehatan, ruang lingkup promosi
kesehatan berdasarkan tatanan pelaksanaan, ruang lingkup berdasarkan tingkat
pelayanan. Berdasarkan aspek kesehatan dibagi menjadi empat aspek yaitu promotif, preventif (pencegahan), kuratif
(penyembuhan), dan rehabilitative. Berdasarkan tatanan pelaksaan dikelompokan
menjadi, promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga),
pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah, pendidikan kesehatan di tempat
kerja, pendidikan kesehatan di tempat-tempat umum, pendidikan kesehatan pada
fasilitas pelayanan kesehatan. Sedangkan berdasarkan tingkat pelayanan dibagi
menjadi lima tingkat pencegahan yaitu, promosi kesehatan, perlindungan khusus
(specific protection), diagnosis dini dan pengobatan segera (early
diagnosis and prompt treatment), pembatasan cacat
(disability limitation), rehabilitasi (rehabilitation).
2. TEKS AKHIR BAB
SOAL :
1. Yang dimaksud dengan ruang
lingkup adalah, kecuali….
a.
Batasan variable d. Semua ilmu
b.
Luas yang diteliti e. Materi yang dikaji
c.
Banyaknya subjek
2. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Menurut Prof.
Dr. Soekidjo Notoadmodjo,
ruang lingkup promosi kesehatan dapat dilihat dari…
a.
2
dimensi d. 5 dimensi
b.
3 dimensi e. 6 dimensi
c.
4 dimensi
3. Ruang lingkup berdasarkan
aspek kesehatan terdiri dari…
a.
2 bagian d. 5 bagian
b.
3 bagian e. 6 bagian
c.
4 bagian
4. Dalam ruang lingkup aspek
kesehatan, yang diberikan untuk orang sehat adalah…
a.
Promotif dan kuratif d. Promotif dan efektif
b.
Preventif dan rehabilitative e.
Promotif dan preventif
c.
Kuratif dan presentif
5. Dalam ruang lingkup aspek
kesehatan, yang diberikan untuk orang sakit agar cepat
sembuh dari kesehatannya dan menjadi pulih kesehatannya adalah…
a.
Promotif dan kuratif d. Promotif dan efektif
b.
Kuratif dan rehabilitative e. Promotif dan preventif
c.
Kuratif dan presentif
6. Leavel and clark memiliki
tingkatan pencegahan yang disebut dengan…
a.
Five level of prevention d. Three level of prevention
b.
Eight level of prevention e. The power of prevention
c.
Two level of prevention
7. Ruang
lingkup berdasarkan tingkat pelayanan dibagi menjadi ...
a.
2
dimensi d. 5 dimensi
b.
3 dimensi e. 6 dimensi
c.
4 dimensi
8. Tingkatan pencegahan pertama
dan ketiga yang dikemukakan oleh leavel and clark adalah…
a.
Health promotion and specific protection
b.
Health promotion and early diagnosis and prompt treatment
c.
Spesific protection and disability limitation
d.
disability limitation and health promotion
e.
Spesific protection and health promotion
9.
Promosi kesehatan yang paling utama dilakukan untuk
mempromosikan kesehatan adalah ...
a.
Promosi kesehatan pada tatanan keluarga
b.
Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
c.
Promosi kesehatan di tempat kerja
d.
Promosi kesehatan di tempat umum
e.
Fasilitas pelayanan kesehatan
10. Tujuan umum mempelajari ruang
lingkup promosi kesehatan adalah...
a.
Mahasiswa
mampu memahami ruang lingkup promosi kesehatan
b.
Menjelaskan
pengertian ruang lingkup promosi kesehatan
c.
Menjelaskan
ruang lingkup berdasarkan aspek kesehatan
d.
Menjelaskan
ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan tatanan pelaksanaan
e.
Ruang
lingkup berdasarkan tingkat pelayanan
KUNCI JAWABAN
1.
D
2.
B
3.
C
4.
E
5.
B
6.
A
7.
D
8.
B
9.
A
10.
A
E. DAFTAR PUSTAKA
Effendy,nasrul.1998.Dasar – Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Maulana, Herry.( 2007 ). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC
Notoatmodjo,
Soekidjo.(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta : Rineka
Cipta. EGC
Mubarak. Nurul. Khoirul. Supradi. 2007.
Proomosi kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta
Astiti,
Dwi.(2012).Promosi Kesehatan. (diakses tanggal 30 Agustus 2014 pukul 20.00 wita)
Andessi.(2012).Makalah
Promkes. (diakses tanggal 30 Agustus 2014 pukul 20.00 wita)
Dian.Husada.(2012).Ruang
Lingkup Promosi Kesehatan. (diakses tanggal 30 Agustus 2014 pukul 20.00 wita)
Ode.(2012).Promosi Kesehatan. (diakses tanggal 30
Agustus 2014 pukul 20.00 wita)
Feyzar.(2013).Konsep Dasar Promosi Kesehatan. (diakses
tanggal 30 Agustus 2014 pukul 20.00 wita)
terimakasih telah mempost materi ini.. saya semakin mudah mengerjakan tugas...
BalasHapussukses buat polttekkes denpasar
kagemi chan