Sabtu, 27 Desember 2014

LAPORAN PENDAHULUAN KANKER HATI (CA. HEPAR)

A.      DEFINISI
Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis hepar yang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilangnya sebagian besar fungsi hepar.   ( Gips & Willson :1989 )
Kanker hati adalah penyakit gangguan pada hati yang disebabkan karna hepatis kronik dalam jangka panjang yang menyebabkan gangguan pada fungsi hati. ( Ghofar , Abdul : 2009 )
Kanker hati berasal dari satu sel yang mengalami perubahan mekanisme kontrol dalam sel yang mengakibatkan pembelahan sel yang tidak terkontrol. Sel abnormal tersebut akan membentuk jutaan kopi, yang disebut klon. Mereka tidak dapat melakukan fungsi normal sel hati dan sel terus menerus memperbanyak diri. Sel-sel tidak normal ini akan membentuk tumor (Anonim, 2004).

B.       ETIOLOGI
Kanker hati ( karsinoma hepatoseluler ) disebabkan adanya infeksi hepatis B kronis yang terjadi dalam jangka waktu lama. ( ghofar, Abdul : 2009 )
Penyebab kanker hepar secara umum adalah infeksi virus hepatitis B dan C, cemaran aflatoksin B1, sirosis hati, infeksi parasit, alkohol serta faktor keturunan. (Fong, 2002).
Infeksi virus hepatitis B dan C merupakan penyebab kanker hepar yang utama didunia, terutama pasien dengan antigenemia dan juga mempunyai penyakit kronik hepatitis. Pasien laki-laki dengan umur lebih dari 50 tahun yang menderita penyakit hepatitis B dan C mempunyai kemungkinan besar terkena kanker hepar. (Tsukuma dkk., 1993; Mor dkk., 1998).
Orang yang didiagnosis menderita kanker hati berusia diatas enam puluh tahun. Dari sebuah survei di Kanada,setiap tahun sekitar 1800 orang didiagnosis menderita kanker hati, dan separuh lebih adalah lelaki.
Faktor – faktor yang dapat merusak hati dan penyebab kanker hati :
1.      Cerosis Hepatis
2.      Virus Hepatitis B dan Hepatitis C
3.      Kontak dengan racun kimia tertentu (misalnya : ninil klorida, arsen)
4.      Kebiasaan merokok
5.      Kebiasaan minum minuman keras (pengguna alkohol)
6.      Aftatoksik atau karsinogen dalam preparat herbal
7.      Nitrosamin

C.    KLASIFIKASI
Kanker hepar memiliki beberapa stadium perkembangan yaitu;
1.      Stadium 1, kanker berukuran tidak lebih dari 2 cm dan belum menyebar. Stadium ini pasien kanker hepar dapat beraktivitas dan hidup secara normal.
2.      Stadium 2, kanker mempengaruhi pembuluh darah di hepar atau terdapat lebih dari satu tumor di hepar.
3.      Stadium 3A, kanker berukuran lebih dari 5 cm dan telah menyebar ke pembuluh darah di dekat hepar.
4.      Stadium 3B, kanker telah menyebar ke organ terdekat seperti lambung namun belum mencapai limfonodus.
5.      Stadium 3C, kanker berada dalam berbagai ukuran dan telah mencapai limfonodus.
6.      Stadium 4, kanker telah menyebar ke organ yang jauh dari hepar misal paru-paru. Saat stadium ini pasien kanker hepar sudah tidak dapat beraktivitas lagi (Fong, 2002; Bruix dan Sherman., 2005).

D.    MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi dini penyakit keganasan pada hati mencakup tanda-tanda dan gejala seperti :
1.      Gangguan nutrisi : penurunan berat badan yang baru saja terjadi, kehilangan kekuatan, anoreksia, dan anemia.
2.      Nyeri abdomen
3.      Pembesaran hati yang cepat
4.      Pada pemeriksaan fisik, palpasi teraba permukaan hati yang ireguler
a.       Gejala ikterus, terjadi jika saluran empedu yang besar tersumbat oleh tekanan  nodul malignan dalam hilus hati.
b.      Acites timbul setelah nodul tersumbat vena porta atau bila jaringan tumor tertanam dalam rongga peritoneal.

LAPORAN PENDAHULUAN CA LAMBUNG



1.      DEFINISI
      Ca lambung merupakan neoplasma maligna yang ditemukan dilambung. Kanker lambung merupakan neoplasma maligna yang ditemukan di lambung, biasanya adenokarsinoma. Neopasma ialah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus-menerus secara tak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. Ca lambung adalah neoplasma gastrointestinal yang menyebabkan mutasi sel gaster.
2.      ETIOLOGI
Penyebab kanker lambung adalah bakteri Helicobacter Pylori yang ditemukan oleh dua warga Australia peraih hadiah Nobel Kedokteran pada tahun 2005, yakni J. Robin Warren dan Barry J. Marshall. Akan tetapi, penyebab keberadaan bakteri Helicobacter Pylori di dalam lambung masih belum diketahui dengan pasti. Banyak hal yang menjadi penyebabnya. Misalnya pola makan yang tidak sehat, seperti kurang mengkonsumsi buah dan sayur. Juga gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, dan makan makanan yang dibakar (barbeque). Polip lambung, suatu pertumbuhan jinak yang berbentuk bundar, yang tumbuh ke dalam rongga lambung, diduga merupakan pertanda kanker dan oleh karena itu polip selalu diangkat. Selain itu juga terdapat factor genetic karena dapat terjadi jika ada anggota keluarga lain yang juga mengalami kanker lambung. Frekuensi lebih besar timbul pada individu dengan golongan darah A. Riwayat keluarga meningkatkan resiko individu tetapi minimal, hanya 4% dari organ dgn karsinoma lambung mempunyai riwayat keluarga.
Faktor makanan tertentu diperkirakan berperan dalam pertumbuhan kanker lambung. Faktor-faktor ini meliputi :
a.      Asupan garam yang tinggi.
b.      Asupan karbohidrat yang tinggi.
c.      Asupan bahan pengawet (nitrat) yang tinggi.
d.      Asupan sayuran hijau dan buah yang kurang.
e.       Ada kaitannya dengan : diet, genetic, komposisi tanah, lambung kronis
Faktor risiko dari ca lambung antara lain:
1.      Infeksi Helicobacter pylori
Iinfeksi kronis bakteri Helicobacter pylori merupakan faktor risiko yang kuat terkena kanker lambung. Beberapa studi menunjukkan bahwa bakteri ini mungkin penyebab untuk 90 persen kanker lambung.
2.      Umur
Penyakit ini jarang terjadi sebelum usia 40 tahun, tapi insiden penyakit ini meningkat terus setelahnya.
3.      Jenis Kelamin
Pria memiliki risiko dua kali lipat, dibandingkan dengan wanita.
4.      Diet
Asupan makanan tinggi dari makanan asin, asap, dan acar diketahui meningkatkan risiko. Kadar garam tinggi dapat merusak selaput lender lambung dan usus.Asupan tinggi buah dan sayuran menurunkan risiko.
5.      Penyakit lambung
 Riwayat gastritis kronis, anemia pernisiosa, atau gastrektomi parsial meningkatkan risiko.

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN KOLITIS



A.    PENGERTIAN
Kolitis adalah radang pada kolon. Radang ini disebabkan akumulasi cytokine yang mengganggu ikatan antar sel epitel sehingga menstimulasi sekresi kolon, stimulasi sel goblet untuk mensekresi mucus dan mengganggu motilitas kolon. Mekanisme ini menurunkan kemampuan kolon untuk mengabsorbsi air dan menahan feses ( Tilley et al, 1997).
Kolitis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain infeksi akut atau kronik oleh virus, bakteri, dan amoeba, termasuk keracunan makanan. Kolitis dapat juga disebabkan gangguan aliran darah ke daerah kolon yang dikenal dengan kolitis iskemik. Adanya penyakit autoimun dapat menyebabkan kolitis, yaitu kolitis ulseratif dan penyakit Cohrn. Kolitis limfositik dan kolitis kolagenus disebabkan beberapa lapisan dinding kolon yang ditutupi oleh sel-sel limfosit dan kolagen. Selain itu, kolitis dapat disebabkan zat kimia akibat radiasi dengan barium enema yang merusak lapisan mukosa kolon, dikenal dengan kolitis kemikal.
Faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya kolitis ditinjau dari teori Blum dibedakan menjadi empat faktor, yaitu: faktor biologi, faktor lingkungan, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor prilaku.
1.      Faktor Biologi: Jenis kelamin: Wanita beresiko lebih besar dibanding laki-laki. Usia: 15-25 tahun, dan lebih dari 50 tahun. Genetik/ familial: Riwayat keluarga dengan kolitis
2.      Faktor Lingkungan: Lingkungan dengan sanitasi dan higienitas yang kurang baik. Nutrisi yang buruk
3.      Faktor Perilaku: Kegemukan (obesitas). Merokok. Stress / emosi. Pemakaian laksatif yang berlebihan. Kebiasaan makan makanan tinggi serat, tinggi gula, alkohol, kafein, kacang, popcorn, makanan pedas. Kurang kesadaran untuk berobat dini. Keterlambatan dalam mencari pengobatan. Tidak melakukan pemeriksaan rutin kesehatan.
4.      Faktor Pelayanan Kesehatan: Minimnya pengetahuan petugas kesehatan. Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai. Keterlambatan dalam diagnosis dan terapi. Kekeliruan dalam diagnosis dan terapi.   Tidak adanya program yang adekuat dalam proses skrining awal penyakit.

B.     ETIOLOGI
Kolitis bisa menjalar ke belakang sehingga menyebabkan proktitis. Penyebab dari kolitis ada beberapa macam antara lain ( Tilley et al, 1997) :
  1. Infeksi : Trichuris vulpis, Ancylostoma sp, Entamoeba histolytica, Balantidium coli, Giardia spp, Trichomonas spp, Salmonella spp, Clostridium spp, Campylobacter spp, Yersinia enterolitica, Escherichia coli, Prototheca, Histoplasma capsulatum, dan Phycomycosis.
  2. Faktor familial/genetik
Penyakit ini lebih sering dijumpai pada orang kulit putih daripada orang kulit hitam dan orang Cina, dan insidensinya meningkat (3 sampai 6 kali lipat) pada orang Yahudi dibandingkan dengan orang non Yahudi. Hal ini menunjukkan bahwa dapat
  1. ada predisposisi genetik terhadap perkembangan penyakit ini
  2. Trauma : benda asing, material yang bersifat abrasif.
  3. Alergi : protein dari pakan atau bisa juga protein bakteri.
  4. Polyps rektokolon
  5. Intususepsi ileokolon
  6. Inflamasi : Lymphoplasmacytic, eoshinophilic, granulopmatous, histiocytic
  7. Neoplasia : Lymphosarcoma, Adenocarcinoma
  8. Sindrom iritasi usus besar (Irritable Bowel Syndrome)

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN HEPATITIS



A.      PENGERTIAN
     Hepatitis virus akut adalah penyakit infeksi yang penyebarannya luas, walaupun efek utamanya pada hati (Syivia A. Price, 2005).
     Hepatitis virus akut adalah penyakit hati yang gejala utamanya berhubungan erat dengan adanya nekrosis pada hati. Bisanya disebabkan oleh virus yaitu hepatitis A, virus hepatitis B, virus hepatitis C, dan lain-lain (Arief Mansjoer, 2001).
     Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh rekasi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia (Sujono Hadi, 1999).
     Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001).
     Hepatitis adalah peradangan dari sel-sel liver yang meluas atau menyebar. Hepatitis virus merupakan jenis yang paling dominan, dimana merupakanhasil infeksi yang disebabkan oleh salah satu dari lima golongan besar jenis virus, antara lain :
                     ·       Virus Hepatitis A (HAV)
                     ·       Virus Hepatitis B (HBV)
                     ·       Virus Hepatitis C (HCV)
                     ·       Virus Hepatitis D (HDV) atau Virus Delta
                     ·       Virus Hepatitis E (HEV)
                     ·       Hepatitis F dan G mempunyai kesamaan atau identitas tersendiri, tetapi jenis inijarang ada.
                     ·       Hepatitis kemungkinan terjadi sebagai infeksi sekunder selama perjalanan infeksi dengan virus-virus lainnya, seperti : Cytomegalovirus, Virus Epstein-Barr, Virus Herpes simplex, Virus Varicella-zoster.

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT ENTERITIS

1.      PENGERTIAN ENTERITIS
Penyakit Crohn (Enteritis Regionalis, Ileitis Granulomatosa, Ileokolitis) adalah peradangan menahun pada dinding usus. Enteritis regional, ileokolitis, atau Penyakit Crohn merupakan suatu penyakit peradangan granulomatosa kronik pada saluran cerna yang sering terjadi berulang.Penyakit ini mengenai seluruh ketebalan dinding usus. Kebanyakan terjadi pada bagian terendah dari usus halus (ileum) dan usus besar, namun dapat terjadi pada bagian manapun dari saluran pencernaan, mulai dari mulut sampai anus, dan bahkan kulit sekitar anus.
Enteritis regional adalah inflamasi kronis dan sub-akut yang meluas keseluruh lapisan dinding usus dari mukosa usus, ini disebut juga transmural (brunner&suddarth.2002. keperawatan medical bedah.edisi 8.vol 2:1105). Penyakit crohn merupakan salah satu penyakit usus inflamatorik, yang dapat menyerang seluruh bagian saluran gastrointestinal , mulai dari mulut (berupa stomatitis) sampai lesi pada anus (arif mansjoer, dkk .2001.kapita selekta kedokteran. Edisi ketiga.jilid 1: 497).Crohn disease adalah suatu inflamasi transmural gangguan dari saluran system pencernaan (Grace.P.A.2002. Surgery at a Glance second edition:95).Enteritis regional(penyakit crohn) merupkan suatu penyakit peradangan granulomatosa kronis pada saluran cerna yang sering terjadi berulang (price, and Wilson. 2006. Patofisiologi konsep penyakit klinis proses-proses penyakit:446).
2.      ETIOLOGI PENYAKIT ENTERITIS
Etiologi Penyakit Crohn tidak diketahui. Penelitian memusatkan perhatian pada tiga kemungkinan penyebabnya, yaitu :
1.      Kelainan fungsi sistem pertahanan tubuh
2.      Infeksi.
3.      Makanan.
Walaupun tidak ditemukan adanya autoantibodi, enteritis regional diduga merupakan reaksi hipersensitivitas atau mungkin disebabkan oleh agen infektif yang belum diketahui. Teori-teori ini dikemukakan karena adanya lesi-lesi granulomatosa yang mirip dengan lesi-lesi yang ditemukan pada jamur dan tuberkulosis paru. Terdapat beberapa persamaan yang menarik antara enteritis regional dan kolitis ulseratif. Keduanya adalah penyakit radang, walaupun lesinya berbeda. Kedua penyakit ini mempunyai manifestasi di luar saluran cerna yaitu uveitis, artritis dan lesi-lesi kulit yang identik.