A.
PENGERTIAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen Sumber Daya Manusia terdiri dari kata
manajemen dan sumber daya manusia. Manajemen adalah seni mengatur proses
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif
dan efisien untuk mencapai tujua tertentu. Sumberdaya tersebut meliputi : men (
manusia), money ( uang), methode ( metode/ cara/ sistem), materials ( bahan),
machines ( mesin), dan market ( pasar). Unsur manusia yang merupakan salah satu
unsur sumberdaya berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen yang disebut
MSDM ynag merupakan terjemahan dari man power
manajemen. Manajemen yang mengatur unsur manusia ini ada yang menyebut
manajemen kepegawaian atau manajemen personalia.
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Manajemen Sumber Daya Manusia sering disamakan
dengan Manajemen Personalia , yakni perencanaan , pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan
perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat.
Manajemen sumber
daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah
pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh,
manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm
adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human
resource department. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia
adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan
dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan
pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Manajemen sumber
daya manusia juga menyangkut desain sistem perencanaan,
penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja,
kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.
penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja,
kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.
Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia : Manajemen Sumber
Daya Manusia mengatur program
kepegawaian yang menyakut masalah masalah sebagai berikut:
1. Menetapkan
jumlah , kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan
kebutuhan perusahaan berdasarkan job discription, job specification, job
requirement, dan job evaluation.
2. Menetapkan
penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in
the right place and the right man in the
right job bahkan untuk akhir-akhir ini in the right man in the right time.
3. Menetapkan
program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
4. Meramalkan
penawaran dan permintaan sumberdaya manusia pada masa yang akan datang.
5. Memperkirakan
keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor
dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa
perusahaan-perusahaan yang sejenis.
7. Memonitor
kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8. Melaksanakan
pendidikan , latihan, dan penilaian prestasi karyawan.
9. Mengatur
mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.
10. Mengatur
pensiun, pemberhetian dan pesangonnya.
Ruang lingkup kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia
: Proses yang dapat dilakukan oleh manajer personalia meliputi:
1. Merancang
dan mengorganisasikan pekerjaan serta menglokasikannya kepada karyawan .
2. Merencanakan
, menarik dan menyeleksi, melatih dan mengembangkan karyawan secara efektif
untuk dapat melakukan pekerjaan yang telah dirancang sebelumnya.
3. Menciptakan
kondisi dan lingkungan kerja yang dapat memuaskan berbagai kebutuhan karyawan
melalui kesemptan pengembangan karir, sistem kompensasi atau balas jasa yang
adil, serta hubungan antara karyawan dan atasan yang serasi melalui organisasi
karyawan yang dibentuk.
4. Mempertahankan
dan menjamin efektivitas dan semangat kerja yang tinggi dalam jangka waktu yang
lama.
Manajemen Sumber Daya Manusia
merupakan faktor sentral dalam suatu orgnisasi suatu apapun bentuk serta tujuan
nya, Organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan
dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi manusia
merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi atau organisasi.
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah: Suatu proses berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manager dan tenaga kerja lain nya untuk
dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang
telah di tentukan.( Sya’roni,2013).
Flippo(1980:5) Manajemen Sumber Daya
Manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasanmkegiatan – kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumberdaya manusia agar tercapai berbagai
tujuan individu, organisasi dan masyarakat. Sedangkan Hadari Nawawi (1996:42)
menyimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah proses mendayagunakan
manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis
yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi atau
perusahaan.
Sedang French menyatakan bahwa
manajemen sumber daya manusia adalah penerikan, seleksi, pengembangan,
pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan - tujuan
individu maupun organisasi. (Hani Handoko,2011:3). Manajemen sumber daya
manusia (MSDM) didasari pada suatu konsep
bahwa setiap karyawan adalah manusia- bukan mesin - dan bukan semata menjadi
sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi
B.
TUJUAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
a. Tujuan Sosial
Tujuan
sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi atau
perusahaan bertanggungjawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan tantangan
masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.
perusahaan bertanggungjawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan tantangan
masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.
b. Tujuan Organisasional
Tujuan
organisasional adalah sasaran formal yang dibuat untuk membantu organisasi
mencapai tujuannya.
mencapai tujuannya.
c. Tujuan Fungsional
Tujuan
fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen
sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
c. Tujuan Individual
Tujuan
individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi atau perusahaan
yang hendak mencapai melalui aktivitasnya dalam organisasi.
yang hendak mencapai melalui aktivitasnya dalam organisasi.
C.
FUNGSI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara
efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu
terwujudnya tujuan, perencanaan
dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian.
2. Pengorganisasia adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua
karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,
integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi.
3. Pengarahan
adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja dengan baik, mau
bekerjasama, pimpinan menugaskan bawahan agar semua tugasnya dikerjakan dengan
baik .
4. Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan
mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana,
apabila terjadi kesalahan atau penyimpangan diadakan perbaikan . Pengendalian
karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan
pekerjaan dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.
5. Pengadaan
adalah proses penarikan , seleksi, penempatan , orientasi dan induksi untuk
mendapatkan karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
6. Pengembangan
adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral
karyawan melalui pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun
masa depan.
7. Kompensasi
adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, uang atau barang
kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip
kompensasi adalah adil dan layak.
8. Pengitegrasian
adalah untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar
tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh
laba , karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya.
9. Pemeliharaan
adalah kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kondisi fisik, mental, dan
loyalitas karyawan agar mereka tetap mau bekerja baik sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
10. Kedisiplinan
adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan
dan norma-norma. Perusahaan harus mengusahakan tercapainya keinginan tersebut.
11. Pemberhentian
adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari perusahaan, Pemberhentian dapat
disebabkan keinginan perusahaan, keinginan karyawan, kontrak kerja berakhir,
pensiun , dan sebab sebab lainnya.
D.
MODEL
– MODEL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Di dalam
memahami berbagai permasalahan pada manajelen sumber daya manusia
dan sekaligus dapat menentukan cara
pemecahannya perlu diketahui lebih dahulu model-model yang digunakan oleh
perusahaan kecil tidak bias menerapkan model yang biasa digunakan oleh perusahaan besar. Demikian pula
sebaliknya. Dalam perkembangan model-model ini berkembang sesuai dengan situasi
dan kondisi serta tuntutannya. Untuk
menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 (enam) model
manajemen sumber daya manusia yaitu:
1. Model Klerikal
Dalam
model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah memperoleh
dan memelihara laporan, data, catatan-catatan
dan melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi departemen sumber daya manusia menangani kertas
kerja yang dibutuhkan, memenuhi
berbagai
peraturan dan melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin.
2. Model Hukum
Dalam
model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekutannya dari keahlian
di bidang hukum. Aspek hukum memiliki sejarah
panjang yang berawal dari hubungan perburuhan,
di masa negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi
pokok disebabkan adanya hubungan yang
sering bertentangan antara manajer dengan karyawan.
3. Model Finansial
Aspek
pinansial manajemen sumber daya manusia belakangna ini semakin berkembang
karena para manajer semakin sadar akan
pengaruh yang besar dari sumber daya manusia ini meliputi biaya kompensasi tidak langsung
seperti biaya asuransi kesehatan,
pension, asuransi jiwa, liburan dan sebagainya, kebutuhan
akan keahlian dalam mengelola bidang
yang semakin komplek ini merupakan penyebab utama mengapa para manajer sumber daya manusia semakin meningkat.
yang semakin komplek ini merupakan penyebab utama mengapa para manajer sumber daya manusia semakin meningkat.
4. Model Manjerial
Model
manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya
manusia memahami kerangka
acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi kedua manajer ini melaksanakan beberpa fungsi
sumber daya manusia. Departemen sumber
daya manusia melatih manajer ini dalam keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya
manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan. Karena
karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri disbanding dengan
pegawai staf, maka beberapa departemen
sumber daya manusia dapat menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.
sumber daya manusia dapat menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.
5. Model Humanistik
Ide
sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk
untuk mengembangkan dan
membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia di dalam organisasi. Spesialis sumber daya manusia
harus memahami individu karyawan dan membantunya
memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir. Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian
organisasi terhadap pelatihan dan
pengembangan karyawan mereka.
pengembangan karyawan mereka.
6. Model Ilmu Perilaku
Model
ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi
merupakan dasar aktivitas sumber daya
manusia. Prinsipnya adlah bahwa sebuah pendekatan sains terhadap perilaku manusia dapa diterpkan pada
hampir semua permasalahan sumber daya
manusia bidang sumber daya manusias yang didasarkan pada prinsip sains meliputi
teknik umpan balik, evaluasi, desain program
dan tujuan pelatihan serta manajemen karir.
E. PENDEKATAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam setiap kegiatan atau aktivitas organisasi dari waktu
ke waktu selalu timbul masalah-masalah. Untuk mengatasi masalah–masalah yang timbul
ada beberapa pendekatan sesuai dengan periodenya. Maksudnya pendekatan yang
lebih akhir menunjukkan lebih baru ditinjau dari segi waktunya. Namun sampai
sekarang pun masih ada pimpinan perusahaan yang menggunakan pendekatan lama
dalam mengatasi permasalahan. Di bawah ini dikemukakan tiga pendekatan:
Pendekatan Mekanis, Pendekatan Paternalisme, dan, Pendekatan Sistem Sosial.
1. Pendekatan Mekanis (klasik)
Perkembangan di bidang Industri dengan penggunaan
mesin–mesin dan alat–alat elektronika membawa kemajuan yang sangat pesat dalam
efisiensi kerja.
Dalam pendekatan mekanis, apabila ada permasalahan yang
berhubungan dengan tenaga kerja, maka unsur manusia dalam organisasi disamakan
dengan faktor produksi lain, sehingga pimpinan perusahaan cenderung menekan pekerja
dengan upah yang minim sehingga biaya produksi rendah. Pandangan pendekatan ini
menunjukkan sikap bahwa tenaga kerja harus dikelompokkan sebagai modal yang
merupakan faktor produksi. Dengan hal ini maka di usahakan untuk memperoleh
tenaga kerja yang murah namun bisa di manfaatkan semaksimal mungkin dan
memperoleh hasil yang lebih besar untuk kepentingan pemberi kerja. Pendekatan
ini cukup dominan di negara–negara industri barat sampai dengan tahun 1920 –
an.
2. Pendekatan Paternalisme
(Paternalistik)
Dengan adanya perkembangan pemikiran dari para pekerja yang
semakin maju dari para pekerja, yang menunjukkan mereka dapat melepaskan diri
dari ketergantungan manajemen atau pimpinan perusahaan mengimbangkan dengan
kebaikan untuk para pekerja. Paternalisme merupakan suatu konsep yang
menganggap manajemen sebagai pelindung terhadap karyawan, berbagai usaha telah
dilakukan oleh pimpinan perusahaan supaya para pekerja tidak mencari bantuan
dari pihak lain. Pendekatan ini mulai hilang pada waktu periode tahun 1930–an.
3. Pendekatan Sistem Sosial (Human
Relation)
Manajemen Sumber Daya Manusia atau personalia merupakan
proses yang kompleks. Dengan kekomplekan kegiatan manajemen Sumber Daya
Manusia, maka pimpinan perusahaan mulai mengarah pada pendekatan yang lain
yaitu pendidikan sistem sosial yang merupakan suatu pendekatan yang dalam
pemecahan masalah selalu memperhitungkan faktor – faktor lingkungan. Setiap ada
permasalahan, maka diusahakan dipecahkan dengan sebaik mungkin dengan resiko
yang paling kecil, baik bagi pihak tenaga kerja maupun pemberi kerja.
F.
PRINSIP
– PRINSIP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Ada lima prinsip pendekatan terhadap
manajemen sumber daya manusia yaitu :
1. Sumber daya manusia adalah merupakan kekayaan yang paling penting, yang dimiliki oleh suatu organisasi. Sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi keberhasilan organisasi tersebut.
1. Sumber daya manusia adalah merupakan kekayaan yang paling penting, yang dimiliki oleh suatu organisasi. Sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi keberhasilan organisasi tersebut.
2. Keberhasilan sangat mungkin dicapai
manakala peraturan atau kebijaksanaan dan prosedur serta mekanisme kerja yang
bertalian dengan manusia dan perusahaan tersebut saling berhubungan dan
memberikan sumbangan terhadap pencapaian strategis.
3. Budaya dan nilai perusahaan, suasana
organisasi dan perilaku manajerial yang berasal dari kultur tersebut akan
memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil pencapaian terbaik.
4. Manajemen sumber daya manusia
berhubungan secara integrasi yang dapat menjadikan semua anggota organisasi
terlibat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
5. Empat prinsip tersebut harus tertanam
dalam diri setiap anggota (manusia).
Prinsip-prinsip
Manajemen Sumber Daya Manusia. Dalam manajemen Sumber Daya Manusia selain
fungsi manajerial dan fungsi operasional di dalam penerapannya harus
diperhatikan pula prinsip-prinsip manajemen Sumber Daya Manusia. Adapun
prinsip-prinsip manajemen SDM yang perlu diperhatikan antara lain, adalah:
• Prinsip
kemanusiaan
• Prinsip
demokrasi
• Prinsip The
Right Man is The Right Place
• Prinsip Equal
Pay for Equal Work
• Prinsip
kesatuan arah
• Prinsip
kesatuan komando
• Prinsip
efisiensi
• Prinsip
efektivitas
• Prinsip
produktivitas kerja
• Prinsip
disiplin
• Prinsip
wewenang dan tanggung jawab
G. Peran
Fungsi Tugas Dan Tanggung Jawab Manajemen Sumber Daya Manusia
Peranan karyawan bagi sebuah perusahan
berupa keterlibatan mereka dalam sebuah perencanaan, sistem, proses dan tujuan
yang ingin dicapai oleh perusahaan. Berbicara mengenai peranan tenaga kerja,
harus dibedakan antara mereka yang memiliki pekerjaan dan mereka yang bekerja.
R.Kyosaki menyebutnya dalam empat tingkatan (quadrant) yaitu self employed,
employe, pebisnis dan investor. Karyawan adalah mereka yang bekerja pada orang
lain dengan menjual jasa mereka; waktu, tenaga dan pikiran untuk perusahan dan
mendapat kopensasi dari perusahan tersebut. Namun berbicara mengenai tenaga
kerja ini masih umum. Karena ada yang tidak bekerja, yang bekerja (pada orang
lain/negara/swasta) dan mereka yang bekerja sendiri.
Dalam MSDM yang ingin ditelah adalah
karyawan (mereka yang menjual jasa-pikiran, tenaga dan waktu- kepada orang lain
atau perusahaan. Disini terjadi sebuah ikatan atau kontrak mengenai hak dan
kewajiban masing-masing.
I. Perekrutan
Rekrutmen merupakan suatu kegiatan
untuk mencari sebanyak-banyaknya calon tenaga kerja yang sesuai dengan lowongan
yang tersedia. Sumber-sumber dimana terdapatnya calon karyawan tersebut dapat
diperoleh melalui macam-macam sumber, misalnya lembaga pendidikan, Departemen
Tenaga Kerja, biro-biro konsultan, iklan di media massa dan tenaga kerja dari
dalam organisasi sendiri.
Prinsip-prinsip rekrutmen
a). Mutu karyawan yang akan direkrut
harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk mendapatkan mutu yang
sesuai. Untuk itu sebelumnya perlu dibuat :
1. Analisis pekerjaan,
2. Deskripsi pekerjaan, dan
3. Spesifikasi pekerjaan.
b). Jumlah karyawan yang diperlukan
harus sesuai dengan job yang tersedia untuk mendapatkan hal tersebut perlu
dilakukan :
1. Peramalan kebutuhan tenaga kerja,
dan
2. Analisis terhadap kebutuhan tenaga
kerja (work force analysis)
c). Biaya yang diperlukan diminimalkan.
d). Perencanaan dan keputusan-keputusan
strategis tentang perekrutan.
e). fleksibility
f). Pertimbangan-pertimbangan hukum.
II. Penyeleksian
Seleksi adalah kegiatan dalam manajemen
SDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai dilaksanakan. Hal ini
berarti telah terkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian
dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan.
Proses seleksi adalah langkah-langkah
yang harus dilalui oleh para pelamar sampai akhirnya memperoleh keputusan ia
diterima atau ditolak sebagai karyawan baru. Proses tersebut pada umumnya
meliputi evaluasi persyaratan, testing, wawancara, ujian fisik. Dalam proses
seleksi itu dipakai berbagai macam jenis dalam mengevaluasi persyaratan dan
terutama untuk testing.
• Proses seleksi pada dasarnya
merupakan usaha yang sistematis yang dilakukan guna lebih menjamin bahwa mereka
yang diterima adalah yang dianggap paling cepat, baik dengan kriteria yang
telah ditetapkan ataupun jumlah yang dibutuhkan
• Tes bakat dan kemampuan
• Tes kesehatan, dan
• Wawancara
Setelah proses seleksi selesai, para
pelamar yang diterima diangkat menjadi pegawai. Selanjutnya diperlukan proses
orientasi. Proses orientasi ini dimaksudkan untuk memperkenalkan pegawai baru
kepada situasi kerja dan kelompok kerjanya yang baru. Jadi kegiatan ini
merupakan bagian dari sosialisasi, yaitu proses pemahaman sikap, standar,
nilai, dan pola perilaku yang baru.
Dale Timpe (1989), menegaskan bahwasannya
ciri-ciri pegawai yang produktif adalah :
1. Cerdas dan dapat belajar dengan
relatif lebih cepat.
2. Kompeten secara professional.
3. Kreatif dan inovatif.
4. Memahami pekerjaan.
5. Belajar dengan ‘cerdik’, menggunakan
logika, efisien, tidak mudah macet dalam pekerjaan.
6. Selalu mencari perbaikan-perbaikan.
7. Dianggap bernilai oleh atasannya.
8. Selalu meningkatkan diri.
Hasil test seorang calon karyawan
dikatakan valid, bila skornya tinggi dan kenyataan di lapangan memang sesuai.
Metode seleksi mungkin saja dapat dipercaya tetapi tidak valid, namun metode
seleksi yang tidak dapat dipercaya tentu saja tidak akan valid.
Beberapa instrument yang dapat
digunakan dalam seleksi, yaitu :
• Surat-surat rekomendasi
• Surat lamaran
• Tes kemampuan (Test Potensi Akademik
: TPA)
• Tes kepribadian
• Tes psikologi
• Wawancara
• Assessment center
• Drug test
• Honesty test
• Handwriting analysis
III. Orientasi
Program pelatihan (training) bertujuan
untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja
tertentu untuk kebutuhan sekarang, sedangkan pengembangan bertujuan untuk
menyiapkan pegawainya siap memangku jabatan tertentu di masa yang akan datang.
Pengembangan bersifat lebih luas karena menyangkut banyak aspek, seperti
peningkatan dalam keilmuan, pengetahuan, kemampuan, sikap, dan kepribadian.
Program latihan dan pengembangan bertujuan antara lain untuk menutupi ‘gap’
antara kecakapan karyawan dengan permintaan jabatan, selain itu juga untuk
meningkatkan efesiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran
kerja.
Untuk melaksanakan program pelatihan
dan pengembangan, manajemen hendaknya melakukan analisis tentang kebutuhan,
tujuan, sasaran, serta isi dan prinsip belajar terlebih dahulu agar pelaksanaan
program pelatihan tidaklah sia-sia. Agar prinsip belajar menjadi pedoman cara
belajar, program hendaknya bersifat partisipatif, relevan, memungkinkan terjadinya
pemindahan keahlian serta memberikan feedback tentang kemajuan peserta
pelatihan.
Pelatihan dapat terlaksana disebabkan
oleh banyak hal yang menurut Barry (1994) karena adanya :
• Perubahan staf
• Perubahan teknologi
• Perubahan pekerjaan
• Perubahan peraturan hukum
• Perkembangan ekonomi
• Pola baru pekerjaan
• Tekanan pasar
• Kebijakan sosial
• Aspirasi pegawai
• Variasi kinerja
• Kesamaan dalam kesempatan
Rekrutmen dan seleksi termasuk
fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia yang mempunyai peranan strategis dalam
mempersiapkan dan menyediakan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam analisis pekerjaan khususnya deskripsi
dan spesifikasi. Kedua kegiatan tersebut didahului oleh kegiatan analisis
pekerjaan dan perencanaan sumber daya manusia. Hal ini berarti bahwa kegiatan
rekrutmen dan seleksi harus didasarkan pada suatu kebutuhan yang dialami
organisasi, baik dalam fisik maupun dari segi kemampuan dan keterampilan.
Pelaksanaan kedua kegiatan tersebut secara wajar dan dikerjakan sesuai dengan
prinsip-prinsip manajemen yang baik, akan dapat mencegah suatu organisasi akan
mengalami surplus pegawai.
Penataan seleksi dan rekrutmen yang
lebih baik juga mempunyai dampak yang besar terhadap pelaksanaan fungsi-fungsi
Sumber Daya Manusia lainnya, seperti
orientasi dan penempatan, latihan dan pengembangan, perencanaan dan
pengembangan karier, evaluasi kinerja, kompensasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia memiliki
kewajiban mengikuti perubahan dari bidang teknologi dan bisnis yang semakin
kompleks sehingga kegiatan dapat berlangsung dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Cut Zurnali. 2010. Knowledge Worker: Kerangka Riset
Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Depan. Bandung : Penerbit Unpad Press.
Nursalam, 2011.
Manajemen Keperawatan: aplikasi dalam praktik keperawatan profesional.Edisi
3.Jakarta:Salemba medika.
Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Cetakan ketiga belas. Jakarta: Bumi Aksara.
Saydam, Gouzali. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia : Suatu
pendekatan Mikro (Dalam Tanya Jawab), Cetakan kedua. Jakarta: Djambatan.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2005 Manajemen Sumber Daya
Manusia : Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan
Produktivitas Pegawai, Cetakan ketiga.
Jakarta: PT Grasindo.
H.
Malayu SP Hasibuan. 2003. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
T. Hani Handoko. 2003. Manajemen Personalia
dan Sumberdaya Manusia. Yogyakata.
BPFE.
Bleh mnta dlm bentuk pdf gk? Buat thesis aq
BalasHapuskeep the spirit in the work
BalasHapusPengobatan Alzheimer Pada Lansia Secara Alami
cara mengatasi nyeri haid
BalasHapusgood article
BalasHapusobat mata minus herbal berkualitas tanpa efek samping
sharing information is the most noble thing. Thank you for providing information in your articl
BalasHapusGejala Tumor Otak Pada Remaja