Oleh :
KELOMPOK VIII Tk. 1.1
1.
Ni Made Cintia Pratiwi
2.
Ni Wayan Karina Sukarma
Putri
3.
Rossalina Dewi
4.
Komang Tri Cahyani
5.
Ni Wayan Pebriyanti
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN DENPASAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan yang terjadi saat ini berjalan sangat cepat dan
penuh ketidakpastian, termasuk kondisi kesehatan global yang sangat dinamik dan
menuntut kelenturan dan penyesuaian secara terus menerus dan menyeluruh.
Perubahan tersebut terkait dengan masalah kesehatan yang makin komplek,
perkembangan sains dan teknologi, pergeseran pada system pelayanan kesehatan,
proses transisi dari masyarakat agrikultural (tradisional) menjadi masyarakat
industrial (maju).
Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam
proses mewujudkan keperawatan sebagai profesi, yaitu suatu proses berjangka
panjang ditujukan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat Indonesia
secara bertahap dan terus menerus. Keperawatan Indonesia berupaya mengembangkan
dirinya dalam seluruh bidang keperawatan, mencakup bidang pelayanan, pendidikan
dan kehidupan profesi, hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan
profesionalisme.
Di samping itu ilmu keperawatan dan metode-metode ilmiah keperawatan
yang diajarkan kurang menyentuh problem klinis, sikap professional
keperawatan tidak ditumbuhkembangkan dan keterampilan professional keperawatan
tidak ditata dengan benar, lulusan dinilai cukup baik bila mampu melaksanakan
prosedur-prosedur tindakan menunjang pelayanan medik semata. Keadaan ini
berlangsung lama hingga menjadi kebiasaan yang oleh pihak-pihak tertentu dapat
diterima, suatu kenyataan yang harus kita terima dengan lapang dada dan secara
jujur mengakui inilah keperawatan Indonesia saat ini dan tidak akan tetap demikian di masa yang
akan datang.
Sistem Pendidikan Tinggi Keperawatan yang dikembangkan saat
ini ditujukan untuk menjawab tuntutan dan kebutuhan masyarakat dan pembangunan
kesehatan di masa depan, khususnya terwujudnya keperawatan sebagai suatu
profesi dalam segala aspeknya. Pendidikan tinggi keperawatan harus dapat
menghasilkan lulusan sesuai dengan fungsi pokoknya yaitu fungsi pendidikan,
fungsi riset ilmiah, dan fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam bidang
keperawatan. Salah satu upaya penataan pendidikan keperawatan diarahkan kepada
pengembangan lahan praktik keperawatan disertai pembinaan masyarakat
professional keperawatan dengan cara pelaksanaan pengalaman belajar klinik dan
pengalaman belajar lapangan yang berbasis kompetensi bukan penunjang pelayanan
medik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Kecenderungan Keperawatan di Masa yang Akan Datang
Bila
dilihat dari prospek perawatan kesehatan masyarakat di masa yang datang
cenderung semakin berkembang dan dibutuhkan dalam sistem pelayanan kesehatan
pemerintah. Oleh karena perawatan kesehatan masyarakat merupakan sub sistem
dari keperawatan khususnya dan system kesehatan pada umumnya. Sekaitan dengan
itu pula peranan perawatan kesehatan masyarakat sangat diperlukan
keikutsertaannya dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi dimasa
kini dan yang akan datang, karena selalu mengikuti perubahan yang terjadi dalam
masyarakat secara keseluruhan.
Perubahan-perubahan
tersebut dapat dilihat dari perubahan masyarakat secara keseluruhan yang
meliputi:
·
Pertambahan
penduduk yang begitu cepat (population) dan
perubahan-perubahan dalam gambaran penduduk, diantaranya perubahan-perubahan
dalam komposisi umur, penyebarannya, dan kepadatan penduduk di kota-kota besar.
·
Perubahan
pola penyakit (transisi penyakit), yaitu perubahan
dari penyakit menular ke penyakit-penyakit degenerative seperti jantung,
kanker, strok, depresi mental dan kecemasan, peningkatan kecelakaan,
alkhohilisme, dan penyalahgunaan narkotika.
·
Perkembangan
industrialisasi serta perubahan kondisi social yang
cepat dengan disertai perubahan-perubahan sikap, nilai, gaya hidup, kondisi
lingkungan, kelompok-kelompok masyarakat baru, masalah-masalah individu,
keluarga, antar individu dan masyarakat.
·
Meningkatnya
pengetahuan masyarakat (penerima pelayana) serta
meningkatnya harapan terhadap mutu pelayanan keperawatan dan kesehatan,
perubahan konsep kesehatan dari kebebasan penyakit menjadi kondisi individu
yang memiliki kemampuan hidup sehat dan mempunyai daya produktivitas tinggi.
·
Meningkatnya
ilmu pengetahuan ilmiah, biomedis, dan teknologi medis.
Keperawatan membawa perbaikan metoda untuk mengatasi penyakit
·
Berkembangnya
team kesehatan dan meningkatnya
keahlian tenaga kesehatan dan keperawatan dan munculnya berbagai katagori
tenaga kesehatan yang baru.
·
Pola
pelayanan kesehatan yang baru untuk menunjang pencapai
kesehatan bagi semua orang pada tahun 2000
·
Kurangnya
tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung
jawab/wewenang kepada perawat dan tenaga kesehatan lainnya
·
Masyarakat
menjadi patner kerja yang akatif dalam pelayanan kesehatan
masyarakat. Banyak pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan di luar rumah sakit, missal rehabilitasi, mental
health dan sebagiannya.
Dilihat
dari berbagai perubahan tersebut, peranan yang dapat dilakukan oleh perawat
kesehtan semakin besar melalui intervensi perawatan kesehatan masyarakat
diberbagai tingkat pelayanan dalam mengatasi masalah kesehatan/keperawatan
karena kelalaian, ketidaktahuan dan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Dengan demikian peranan perawat kesehatan masyarakat untuk
masa-masa kini dan yang akan datang semakin penting dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat.
2.2
Pembangunan
Berwawasan Kesehatan
Indonesia telah memasuki
era baru, yaitu era reformasi yang ditandai dengan perubahan-perubahan yang
cepat disegala bidang, menuju kepada keadaan yang lebih baik. Di bidang
kesehatan tuntutan reformasi total muncul karena masih adanya ketimpangan hasil
pembangunan kesehatan antar daerah dan antar golongan, kurangnya kemandirian dalam
pembangunan bangsa dan derajat kesehatan masyarakat yang masih tertinggal di
bandingkan dengan negara tetangga. Reformasi bidang kesehatan juga diperlukan
karena adanya lima fenomena utama yang mempunyai pengaruh besar terhadap
keberhasilan pembangunan kesehatan yaitu perubahan pada dinamika kependudukan,
temuan substansial IPTEK kesehatan/kedokteran, tantangan global, perubahan
lingkungan dan demokrasi disegala bidang.
Berdasarkan pemahaman
terhadap situasi dan adanya perubahan pemahaman terhadap konsep sehat sakit,
serta makin kayanya khasanah ilmu pengetahuan dan informasi tentang determinan
kesehatan bersifat multifaktoral, telah mendorong pembangunan kesehatan
nasional ke arah paradigma baru, yaitu paradigma sehat.
Paradigma sehat yang
diartikan disini adalah pemikiran dasar sehat, berorientasi pada peningkatan
dan perlindungan penduduk sehat dan bukan hanya penyembuhan pada orang sakit,
sehingga kebijakan akan lebih ditekankan pada upaya promotif dan preventif
dengan maksud melindungi dan meningkatkan orang sehat menjadi lebih sehat dan
roduktif serta tidak jatuh sakit. Disisi lain, dipandang dari segi ekonomi,
melakukan investasi dan intervensi pada orang sehat atau pada orang yang tidak
sakit akan lebih cost effective dari pada intervensi terhadap orang sakit. Pada
masa mendatang, perlu diupayakan agar semua masyarakat selalu berwawasan
kesehatan, motto-nya akan menjadi "Pembangunan Berwawasan Kesehatan".
2.3
Trend
Keperawatan di Masa Depan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang termasuk bidang
kesehatan, peningkatan status ekonomi masyarakat, peningkatan perhatian
terhadap pelaksanaan hak asasi manusia, kesadaran masyarakan akan kebutuhan
kesehatan mengakibatkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya hidup sehat
dan melahirkan tuntutan akan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Pergeseran akan fenomena tersebut, telah mengubah sifat pelayanan
keperawatan dari pelayanan fokasional yang hanya berdasarkan keterampilan
belaka kepada pelayanan profesional yang berpijak pada penguasaan iptek
keperawatan dan spesialisasi dalam pelayanan keperawatan.
Fokus peran dan fungsi perawat bergeser dari penekanan aspek kuratif
kepada peran aspek preventif dan promotif tanpa meninggalkan peran kuratif dan
rehabilitatif.
Kondisi ini menuntut uapaya kongkrit dari profesi keperawatan, yaitu profesionalisme keperawatan. Proses ini meliputi pembenahan pelayanan keperawatan dan mengoptimalkan penggunaan proses keperawatan, pengembangan dan penataan pendidikan keperawatan dan juga antisipasi organisasi profesi (PPNI).
Kondisi ini menuntut uapaya kongkrit dari profesi keperawatan, yaitu profesionalisme keperawatan. Proses ini meliputi pembenahan pelayanan keperawatan dan mengoptimalkan penggunaan proses keperawatan, pengembangan dan penataan pendidikan keperawatan dan juga antisipasi organisasi profesi (PPNI).
1.
Pengembangan
dan Penataan Pendidikan Keperawatan
Meningkatnya tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang profesional, telah memicu
perawat untuk terus mengembangkan dirinya dalam berbagai bidang, terutama
penataan sistem pendidikan keperawatan. Oleh karena itu profesi keperawatan
dengan landasan yang kokoh perlu memperhatikan wawasan keilmuan, orientasi
pendidikan dan kerangka konsep pendidikan.
a.
Wawasan
Keilmuan
Pada tingkat pendidikan akademi,
penggunaan kurikulum D III keperawatan 1999, merupakan wujud dari pembenahan
kualitas lulusan keperawatan. Wujud ini dapat dilihat dengan adanya:
·
Mata
Kuliah Umum (MKU), yaitu: Pendidikan Agama, Pancasila, Kewiraan dan Etika Umum)
·
Mata
Kuliah Dasar Keahliah (MKDK), yaitu: Anatomi, Fisiologi dan Biokimia,
Mikrobiologi dan Parasitologi, Farmakologi, Ilmu Gizi dan Patologi.
· Mata
Kuliah Keahlian (MKK), yaitu: KDK, KDM I dan II, Etika Keperawatan, Komunikasi
Dalam Keperawatan, KMB I, II, III, IV dan V, Keperawatan Anak I dan II,
Keperawatan Maternitas I dan II, Keperawatan Jiwa I dan II, Keperawatan
Komunitas I, II dan III, Keperawatan Keluarga, Keperawatan gawat Darurat,
Keperawatan Gerontik, Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Keperawatan
Profesional dan Pengantar Riset Keperawatan.
Demikian juga halnya
dengan tingkat pendidikan S1 Keperawatan, yaitu dengan berlakunya kurikulum
Ners pada tahun 1998.
Sementara itu di
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI) telah dibuka S2
Keperawatan untuk Studi Manajemen Keperawatan, Keperawatan Maternitas dan
Keperawatan Komunitas. Dan selanjutnya akan dibuka Studi S2 Keperwatan Jiwa dan
Keperawatan Medikal Bedah.
Dapat disimpulkan
bahwa saat ini perkembangan keperawatan diarahkan kepada profesionalisme dengan
spesialisasi bidang keperawatan.
b.
Orientasi
Pendidikan
Pendidikan keperawatan
bagaimanapun akan tetap berorientasi pada pengembangan pengetahuan dan
teknologi, artinya pengalaman belajar baik kelas, laboratorium dan lapangan
tetap mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memanfaatkan
segala sumber yang memungkinkan penguasaan iptek. Sehingga diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan keperawatan dan persaingan global.
c.
Kerangka
Konsep
Berpikir ilmiah, pembinaan sikap dan
tingkah laku profesional, belajar aktif mandiri, pendidikan dilingkungan
masyarakat serta penguasaan iptek keperawatan merupakan karakteristik dari
pendidikan profesional keperawatan.
2.
Perkembangan
Pelayanan Keperawatan
Perubahan sifat
pelayanan dari fokasional menjadi profesional dengan fokus asuhan keperawatan
dengan peran preventif dan promotif tanpa melupakan peran kuratif dan
rehabilitatif harus didukung dengan peningkatan sumber daya manusia di bidang
keperawatan. Sehingga pada pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan dapat
terjadinya pelayanan yang efisien, efektif serta berkualitas.
Selanjutnya, saat ini
juga telah berkembang berbagai model prakti keperawatan profesional, seperti:
·
Praktik
keperawatan di rumah sakit fasilitas kesehatan
·
Praktik
keperawatan di rumah (home care)
·
Praktik
keperawatan berkelompok (nursing home = klinik bersama, dan
·
Praktik
keperawatan perorangan, yaitu melalui keputusan Kepmenkes No. 647 tahun 2000,
yang kemudian di revisi menjadi Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang
Registrasi dan Praktik Keperawatan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan
diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa trend atau perkembangan keperawatan
Indonesia di masa yang akan datang dipengaruhi oleh meningkatnya tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang profesional, telah memicu
perawat untuk terus mengembangkan dirinya dalam berbagai bidang, terutama
penataan sistem pendidikan keperawatan. Oleh karena itu profesi keperawatan
dengan landasan yang kokoh perlu memperhatikan wawasan keilmuan, orientasi
pendidikan dan kerangka konsep pendidikan.
4.2 Saran
Diharapkan perawat Indonesia di masa
kini mampu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat demi terwujudnya
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Untuk dapat menjadi perawat
profesional, perawat diharuskan untuk terus mengembangkan wawasan dalam bidang
kesehatan dan terus melatih diri. Sehingga perkembangan perawat yang
professional akan terus meningkat dan di masa yang akan datang akan terlahir
perawat-perawat professional Indonesia yang mampu membanggakan bangsa dan
Negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar