Rabu, 09 November 2011

Drama Bahasa Indonesia-Cinderella Sandal Jepit

DRAMA BAHASA INDONESIA
SMAN 8 DENPASAR
KELAS XI IPA 2








 CINDERELLA SANDAL JEPIT

Nama pemain
Ni Putu Ayu Kartika Astari     (04)  : Pak Kusno
Ayu Paramita Dewi                 (07)  : Pedagang sayur
Ni Made Cintia Pratiwi          (13)  : Narator"it is me^^"
Komang Fitri Fernanda        (25)  : Cinderella
A.A.Indah Indraswari           (29)  : Fernanda
Ni Putu Julianita                  (30)  : Elisabeth
Kezia Ariantji Turangan     (31)  : William
I.A.Mas Suparma Dewi      (36)  : Ibu tiri


SETTIMG TEMPAT :
- Rumah Cinderella
- Pasar
- Di pinggir jalan

 
        CINDERELLA SANDAL JEPIT


Suatu hari di sebuah kota tinggalah seorang gadis bernama Cinderella, ia tinggal bersama ibu dan kedua saudara tirinya. Ella tumbuh menjadi seorang gadis polos dan penampilannya tidak terawat karena semenjak kepergian ayahnya, ibu dan kedua saudara tirinya memperlakukannya seperti seorang pembantu.
Sampai suatu hari Ella dibangunkan dari tidurnya dan disuruh untuk pergi kepasar.
Ibu tiri                   : Heei! kau,Dasar pemalas! Cepat bangun!
Ella belum bangun, ia hanya membalikkan badannya. Lalu ibu tirinya mengguncang-guncang tubuhnya dengan kasar. Ella masih belum bangun juga.
Ibu tiri                   : Heii kau ! cepat bangun ! dasar kau mata siput! Kerjaanmu tidur saja (sambil menjambak rambut Ella)
Elisabeth              : Seenaknya saja kau bangun jam segini, dulu waktu ayahmu masih hidup kamu boleh saja bangun siang. Tapi sekarang ayahmu sudah meninggal, kamu tidak boleh bangun siang dan kamu harus bangun pagi-pagi untuk menyiapkan sarapan buat kita.
Ella                         : Ampun Bu,.. aduuh sakitt! Iya Bu aku akan bangun (sambil mengelus kepalanya)
Ibu tiri                   : Apa kau bilang?! Kau panggil aku Ibu?! Panggil aku nyonya!(sambil menampar Ella) cepat bangun, lalu kau pergi kepasar, buatkan kami sarapan. Ini uangnya (menyerahkan uang Rp 5000,-)
Elisabeth              : Oiya! Hari ini aku pingin makan lalapan ayam dan sup jagung!
Fernanda             : Oiya! Aku juga kak. Aku pingin makan ikan bakar.
Elisabeth              : Tuh! Udah dengerkan, kami minta apa saja?!
Ella                         : Iya kak (sambil mengelus pipi) tapi uang Rp 5000.- ini tidak cukup untuk membeli bahan makanan sebanyak itu.
Ibu tiri                   : Terserah kamu. Aku tidak peduli! Yang penting sejam kemudian sarapan harus sudah jadi! (sambil mendorong Ella keluar kamar)

Lalu dengan penampilan acak-acakan Ella berjalan ke pasar dengan wajah yang kebingungan. “apa yang bisa aku beli dengan uang Rp 5.000,- ini?” lalu ia melihat dagang sayur dari kejauhan.
Ella                         : Oh. Itu ada dagang sayur, semoga ibu dagang sayur itu mau membantuku(sambil berjalan kearah dagang sayur)
Ella                         : Permisi bu, saya mau beli beras, sayur, ayam dan minyak goring.
Bu dagang           : (mengambilkan bahan makanan yang disebutkan Ella) baiklah, tunggu sebentar
Ella                         : Tapi bu, saya cuma bawa uang Rp 5.000,- tolong bantu saya
Bu dagang           : Tidak bisa! Kamu pikir warung ini milik nenek moyangmu? Jaman sekarang tidak ada yang gratis! SPP anak saya yang sekolah di SMAPAN saja 220ribu! Mana bisa dengan uang Rp 5.000,- kamu ingin membeli bahan makanan sebanyak ini? Pergi sana kamu !! gara-gara kamu dagangan saya tidak laku!
Lalu Ella pergi meninggalkan dagang itu dengan sedih. Dia terus berjalan dan berharap akan menemukan dagang sayur lain yang dapat membantunya. Ditengah perjalanan , ia melihat sebuah kaleng kosong tergeletak di pinggir jalan. Kemudian ia menendang kaleng tersebut sebagai pelampiasan rasa keputusasaannya.
Ella                         : Sekarang bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan bahan makanan itu?(menendang kaleng)
Karena sandal yang dipakai Ella longgar, itu sebabnya saat menendang kaleng, bukan kalengnya yang terlempar, melainkan sandal jepit Ella dan mengenai seorang pemuda tampan dan kaya yang kebetulan sedang lewat bersama pengawalnya.
Pak kusno           : Heii! Siapa itu? Jangan lari kamu!
Ella lari terbirit-birit tanpa menghiraukan 1 sandalnya yang tertinggal
William                 :Aduuh! Tunggu, ini sandal milik gadis itu, aku akan mengembalikannya.
Pak kusno           : Tidak usah tuanmuda, gadis jalanan seperti itu tidak pantas mendapat perhatian dari tuan muda
William                 : Tapi sepertinya gadis itu berbeda, dia punya keistimewaan
Pak kusno           : Lalu apa yang akan tuan muda lakukan?
William                 : Aku akan mencari gadis pemilik sandal ini. Aku perlu bantuanmu.

Dalam perjalanan Ella baru sadar ternyata sandal yang ia pakai adalah milik Elisabeth-kakak tirinya. Dan sekarang sandal itu hilang sebelah. Setelah sampai dirumah, ibu tirinya sudah menunggu.
Ibu tiri                   : Heh! Dari mana kamu?(jewer kuping Ella) mana bahan makanan yang aku suruh beli? Bisa-bisanya kamu pulang dengan tangan kosong?! Kamu taukan apa akibatnya kalau melawan omonganku?! Kau akan aku hukum tidak makan sampai malam dan membersihkan seisi rumah ini!
Belum sempat menjawab ibu tirinya,kemudian Elisabeth dan Fernanda datang
Elisabeth              : Heh kau cewek dekil?! Ternyata kau yang memakai sandalku! Seenaknya saja kau memakai sandalku tanpa seijinku! Kau tau tidak, sandal itu berapa harganya? Dan dimana aku membelinya?
Ella                         : Maafkan aku, karena aku terburu-buru makanya aku salah mengambil sandal..
Elisabeth              : Enak saja kamu bilang maaf! Emang dengan minta maaf sandalku yang sebelah bisa kembali lagi?!
Fernanda             : Tapi kenapa hanya sebelah? Mana sebelahnya lagi?
Ella                         : Iituu,,ttadii(gagap)
Fernanda             : Dasar kau memang tukang bohong! Bilang saja kau ingin mengambil sandal kakakku!
Ibu tiri                   : ya sudah kenapa kamu masih diam disini? Cepat bersihkan rumah dan setrika bajuku, karna aku ada arisan nanti sore. Jangan ampe lecek, harus harum dan rapi.
Elisabeth              : bersihkan juga kamarku. Jangan sampai ada barang yang hilang, awas kalo sampai ada!
Lalu Ella membersihkan kamar dan seisi rumahnya sambil merenungkan nasibnya.
Ella                         : ayah, andai kau masih disini, mungkin nasibku tidak akan seperti ini, dan tidak mendapatkan siksaan dari mereka
Diam-diam kedua kakak tirinya mempunyai rencana yang jahat. Fernanda dengan sengaja mengambil kalung milik Elisabeth dan menaruhnya di kamar Ella.
Fernanda             : hei kau! Melamun saja!
Ella                         : (terkejut sambil memutar badan, sapu yang dipegangnya ikut bergerak dan hampir mengenai Fernanda)
Fernanda             : eh! Engga kena (menjulurkan lidahnya)
Ella                         : so? Gue mesti kaget?
Fernanda             : lho? Kok kamu yang nyolot..
Ella                         : sekali-sekali nyolot bolehlah(sambil tersenyum)
Fernanda             : oh. Tidak bisa, itu kan peranku.. udah deh cepet setrika baju Ibu!
Tiba-tiba Elisabeth datang dengan tampang yang panik
Elisbeth                                : we! Kalungku hilang! (memutari ruangan dan dengan wajah yang panik)
Lalu Elisabeth memandang Ella dengan penuh kecurigaan
Elisabeth              : heh kau! Tadi kau yang membersihkan kamarku, sekarang katakana dimana kalungku! Pasti kau yang mengambilnya
Ella                         : bukan aku
Elisabeth              : kamu
 Ella                        : bukan
Elisabeth              : kamu
Ella                         : bukan
Elisabeth              : kamu! Udahdeh ngaku ajja..
Ella                         : sumpah kak, bukan aku
Fernanda             : maling mana ada yang ngaku! Kalau maling ngaku, penjara penuh ,cin..
Ella                         : kalau kalian  tidak percaya silahkan geledah kamarku
Elisabeth              : kalau sampai kalungku ditemukan dikamarmu, aku akan mengadukanmu ke ibu.
Fernanda             : betul_betul_betul
Lalu mereka bertiga pergi ke kamar Ella dan menggeledah kamarnya
Fernanda             : ini apa?
Elisabeth              : itu kalungku!
Ella                         : sumpah aku tidak mengambilnya
Elisabeth              : bullshit,! Cepat minggir akan aku adukan pada ibu.
Ibu.. ibu..
Ibu tiri                   : ada apa ini?
Elisabeth              : ini bu, dia mencuri kalungku
Ibu tiri                   : apa benar itu, hah?  (menjewer Ella)
Ella                         : tidak nyonya, saya tidak ada mengambil kalung itu.
Ibu tiri                   : sudah beran mencuri ya kamu? Sudah untung kamu saya tampung disini! Dasar pencuri(sambil menendang Ella)
Ella                         : ampun nyonya.. bukan saya pencurinya
Lalu mereka semua marah. Ibu dan kedua saudara tirimya menyiksa Ella saat itu juga. Tiba-tiba  datanglah William-pemuda tampan  yang terkena sandal tadi bersama pengawalnya(Pak Kusno)
Pak kusno        : permisi apa ada orang dirumah?
Ibu tiri             : fernanda, ada tamu coba kau lihat siapa itu
Fernanda         : oke bu.. (sambil berjalan menuju pintu,setelah membuka pintu ia melihat pemuda yang sangat tampan. Lalu pintu ditutupnya lagi)
Fernanda         : bu, kakak. Ada pemuda tampan di luar
Ibu tiri             : biar ibu yang liat(berjalan menuju pintu)

Ibu tiri             : ada keperluan apa kalian kesini?
Pak kusno           : Permisi , kami kemari ingin mencari pemilik sandal ini, apa diantara kalian ada yang merasa memiliki yang sebelahnya lagi?
Fernanda             : Apa yang akan kau lakukan pada pemilik sandal itu?
William                 : Aku hanya ingin mengembalikan sandal ini, kurasa gadis ini pemiliknya(menunjuk Ella)
Elisabeth              : Aku pemiliknya!
Ella                         : Benar dia yang memiliki, tetapi tadi aku yang memakainya dan tenpa sengaja sandal itu terlempar kearahmu. Maaf, tadi aku takut makanya aku tidak meminta maaf. Aku benar-benar tidak sengaja (dengan tampang bersalah)
William                 : Sudahlah, aku kesini bukan untuk memarahimu, bukan untuk mendengar kata maaf, dan bukan juga meminta ganti rugi. Aku kesini ingin mengembalikan sandal itu. Dan Ella, maukah kau menikah dan tinggal bersamaku?
Elisabeth              : Tapi itu kan sandalku..
William                 : Ia aku tau sandal itu milikmu, aku melihat tadi gadis inilah yang memalaki sandal ini, lalu saat itu aku tertarik padanya. Bagaimanakah apa kamu mau?
Ella                         : Iya aku mau,. :)  tapi bagaimana nasib ibu dan kedua saudaraku, kalau aku meninggalkan mereka?
William                 : Kalau ibu dan saudaramu bersedia, mereka bisa tinggal bersama kita..
Ella                         : Benarkah? (dengan wajah senang)
Ibu tiri                   : Maafkan kami Ella, selama ini kami jahat kepadamu dan selalu menyiksamu. Tapi kamu selalu bersikap baik pada kami..
Elisabeth              : Iya Ella, maafkan aku,.
Fernanda             : Maafkan aku juga Ella,.
Ella                         : Aku sudah memaafkan kalian sebelum kalian minta maaf, aku tidak tega menelantarkan kalian
William                 : Sudah-sudah sekarang bukan saatnya menyesali apa yang sudah terjadi, ayo sekarang kita kerumahku!
Lalu sejak saat itu kehidupan Ella berubah dan hidup bahagia bersama William-sang pemuda yang kena lemparan sandal jepit. Ibu dan kedua saudara tirinya akhinya mengubah sifat ketidak manusiawian mereka dan ikut tinggal bersama dengan Ella dan William

  SEKIAN










Tidak ada komentar:

Posting Komentar