Rabu, 30 Juli 2014

PERKEMBANGAN KEPERAWATAN INDONESIA DI MASA YANG AKAN DATANG



PERKEMBANGAN KEPERAWATAN INDONESIA DI MASA YANG AKAN DATANG



Oleh :
KELOMPOK VIII Tk. 1.1
1.      Ni Made Cintia Pratiwi
2.      Ni Wayan Karina Sukarma Putri
3.      Rossalina Dewi
4.      Komang Tri Cahyani
5.      Ni Wayan Pebriyanti




POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN DENPASAR
2013


BAB I
PENDAHULUAN

Perubahan yang terjadi saat ini berjalan sangat cepat dan penuh ketidakpastian, termasuk kondisi kesehatan global yang sangat dinamik dan menuntut kelenturan dan penyesuaian secara terus menerus dan menyeluruh. Perubahan tersebut terkait dengan masalah kesehatan yang makin komplek, perkembangan sains dan teknologi, pergeseran pada system pelayanan kesehatan, proses transisi dari masyarakat agrikultural (tradisional) menjadi masyarakat industrial (maju).
Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses mewujudkan keperawatan sebagai profesi, yaitu suatu proses berjangka panjang ditujukan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat Indonesia secara bertahap dan terus menerus. Keperawatan Indonesia berupaya mengembangkan dirinya dalam seluruh bidang keperawatan, mencakup bidang pelayanan, pendidikan dan kehidupan profesi, hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan profesionalisme.
Di samping itu ilmu keperawatan dan metode-metode ilmiah keperawatan yang  diajarkan kurang menyentuh problem klinis, sikap professional keperawatan tidak ditumbuhkembangkan dan keterampilan professional keperawatan tidak ditata dengan benar, lulusan dinilai cukup baik bila mampu melaksanakan prosedur-prosedur tindakan menunjang pelayanan medik semata. Keadaan ini berlangsung lama hingga menjadi kebiasaan yang oleh pihak-pihak tertentu dapat diterima, suatu kenyataan yang harus kita terima dengan lapang dada dan secara jujur mengakui inilah keperawatan Indonesia saat ini dan tidak akan tetap demikian di masa yang akan datang.
Sistem Pendidikan Tinggi Keperawatan yang dikembangkan saat ini ditujukan untuk menjawab tuntutan dan kebutuhan masyarakat dan pembangunan kesehatan di masa depan, khususnya terwujudnya keperawatan sebagai suatu profesi dalam segala aspeknya. Pendidikan tinggi keperawatan harus dapat menghasilkan lulusan sesuai dengan fungsi pokoknya yaitu fungsi pendidikan, fungsi riset ilmiah, dan fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam bidang keperawatan. Salah satu upaya penataan pendidikan keperawatan diarahkan kepada pengembangan lahan praktik keperawatan disertai pembinaan masyarakat professional keperawatan dengan cara pelaksanaan pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan yang berbasis kompetensi bukan penunjang pelayanan medik.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1        Kecenderungan Keperawatan di Masa yang Akan Datang
Bila dilihat dari prospek perawatan kesehatan masyarakat di masa yang datang cenderung semakin berkembang dan dibutuhkan dalam sistem pelayanan kesehatan pemerintah. Oleh karena perawatan kesehatan masyarakat merupakan sub sistem dari keperawatan khususnya dan system kesehatan pada umumnya. Sekaitan dengan itu pula peranan perawatan kesehatan masyarakat sangat diperlukan keikutsertaannya dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi dimasa kini dan yang akan datang, karena selalu mengikuti perubahan yang terjadi dalam masyarakat secara keseluruhan.
Perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat dari perubahan masyarakat secara keseluruhan yang meliputi:
·         Pertambahan penduduk yang begitu cepat (population) dan perubahan-perubahan dalam gambaran penduduk, diantaranya perubahan-perubahan dalam komposisi umur, penyebarannya, dan kepadatan penduduk di kota-kota besar.
·         Perubahan pola penyakit (transisi penyakit), yaitu perubahan dari penyakit menular ke penyakit-penyakit degenerative seperti jantung, kanker, strok, depresi mental dan kecemasan, peningkatan kecelakaan, alkhohilisme, dan penyalahgunaan narkotika.
·         Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social yang cepat dengan disertai perubahan-perubahan sikap, nilai, gaya hidup, kondisi lingkungan, kelompok-kelompok masyarakat baru, masalah-masalah individu, keluarga, antar individu dan masyarakat.
·         Meningkatnya pengetahuan masyarakat (penerima pelayana) serta meningkatnya harapan terhadap mutu pelayanan keperawatan dan kesehatan, perubahan konsep kesehatan dari kebebasan penyakit menjadi kondisi individu yang memiliki kemampuan hidup sehat dan mempunyai daya produktivitas tinggi.
·         Meningkatnya ilmu pengetahuan ilmiah, biomedis, dan teknologi medis. Keperawatan membawa perbaikan metoda untuk mengatasi penyakit
·         Berkembangnya team kesehatan dan meningkatnya keahlian tenaga kesehatan dan keperawatan dan munculnya berbagai katagori tenaga kesehatan yang baru.
·         Pola pelayanan kesehatan yang baru untuk menunjang pencapai kesehatan bagi semua orang pada tahun 2000
·         Kurangnya tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab/wewenang kepada perawat dan tenaga kesehatan lainnya
·         Masyarakat menjadi patner kerja yang akatif dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Banyak pelayanan kesehatan  yang dilaksanakan di luar rumah sakit, missal rehabilitasi, mental health dan sebagiannya.
Dilihat dari berbagai perubahan tersebut, peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehtan semakin besar melalui intervensi perawatan kesehatan masyarakat diberbagai tingkat pelayanan dalam mengatasi masalah kesehatan/keperawatan karena kelalaian, ketidaktahuan dan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dengan demikian peranan perawat kesehatan masyarakat untuk masa-masa kini dan yang akan datang semakin penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

2.2        Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Indonesia telah memasuki era baru, yaitu era reformasi yang ditandai dengan perubahan-perubahan yang cepat disegala bidang, menuju kepada keadaan yang lebih baik. Di bidang kesehatan tuntutan reformasi total muncul karena masih adanya ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar daerah dan antar golongan, kurangnya kemandirian dalam pembangunan bangsa dan derajat kesehatan masyarakat yang masih tertinggal di bandingkan dengan negara tetangga. Reformasi bidang kesehatan juga diperlukan karena adanya lima fenomena utama yang mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan yaitu perubahan pada dinamika kependudukan, temuan substansial IPTEK kesehatan/kedokteran, tantangan global, perubahan lingkungan dan demokrasi disegala bidang.
Berdasarkan pemahaman terhadap situasi dan adanya perubahan pemahaman terhadap konsep sehat sakit, serta makin kayanya khasanah ilmu pengetahuan dan informasi tentang determinan kesehatan bersifat multifaktoral, telah mendorong pembangunan kesehatan nasional ke arah paradigma baru, yaitu paradigma sehat.
Paradigma sehat yang diartikan disini adalah pemikiran dasar sehat, berorientasi pada peningkatan dan perlindungan penduduk sehat dan bukan hanya penyembuhan pada orang sakit, sehingga kebijakan akan lebih ditekankan pada upaya promotif dan preventif dengan maksud melindungi dan meningkatkan orang sehat menjadi lebih sehat dan roduktif serta tidak jatuh sakit. Disisi lain, dipandang dari segi ekonomi, melakukan investasi dan intervensi pada orang sehat atau pada orang yang tidak sakit akan lebih cost effective dari pada intervensi terhadap orang sakit. Pada masa mendatang, perlu diupayakan agar semua masyarakat selalu berwawasan kesehatan, motto-nya akan menjadi "Pembangunan Berwawasan Kesehatan".

2.3        Trend Keperawatan di Masa Depan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang termasuk bidang kesehatan, peningkatan status ekonomi masyarakat, peningkatan perhatian terhadap pelaksanaan hak asasi manusia, kesadaran masyarakan akan kebutuhan kesehatan mengakibatkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya hidup sehat dan melahirkan tuntutan akan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Pergeseran akan fenomena tersebut, telah mengubah sifat pelayanan keperawatan dari pelayanan fokasional yang hanya berdasarkan keterampilan belaka kepada pelayanan profesional yang berpijak pada penguasaan iptek keperawatan dan spesialisasi dalam pelayanan keperawatan.
Fokus peran dan fungsi perawat bergeser dari penekanan aspek kuratif kepada peran aspek preventif dan promotif tanpa meninggalkan peran kuratif dan rehabilitatif.
Kondisi ini menuntut uapaya kongkrit dari profesi keperawatan, yaitu profesionalisme keperawatan. Proses ini meliputi pembenahan pelayanan keperawatan dan mengoptimalkan penggunaan proses keperawatan, pengembangan dan penataan pendidikan keperawatan dan juga antisipasi organisasi profesi (PPNI).
1.      Pengembangan dan Penataan Pendidikan Keperawatan
Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang profesional, telah memicu perawat untuk terus mengembangkan dirinya dalam berbagai bidang, terutama penataan sistem pendidikan keperawatan. Oleh karena itu profesi keperawatan dengan landasan yang kokoh perlu memperhatikan wawasan keilmuan, orientasi pendidikan dan kerangka konsep pendidikan.
a.       Wawasan Keilmuan
Pada tingkat pendidikan akademi, penggunaan kurikulum D III keperawatan 1999, merupakan wujud dari pembenahan kualitas lulusan keperawatan. Wujud ini dapat dilihat dengan adanya:
·         Mata Kuliah Umum (MKU), yaitu: Pendidikan Agama, Pancasila, Kewiraan dan Etika Umum)
·         Mata Kuliah Dasar Keahliah (MKDK), yaitu: Anatomi, Fisiologi dan Biokimia, Mikrobiologi dan Parasitologi, Farmakologi, Ilmu Gizi dan Patologi.
·       Mata Kuliah Keahlian (MKK), yaitu: KDK, KDM I dan II, Etika Keperawatan, Komunikasi Dalam Keperawatan, KMB I, II, III, IV dan V, Keperawatan Anak I dan II, Keperawatan Maternitas I dan II, Keperawatan Jiwa I dan II, Keperawatan Komunitas I, II dan III, Keperawatan Keluarga, Keperawatan gawat Darurat, Keperawatan Gerontik, Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Keperawatan Profesional dan Pengantar Riset Keperawatan.
Demikian juga halnya dengan tingkat pendidikan S1 Keperawatan, yaitu dengan berlakunya kurikulum Ners pada tahun 1998.
Sementara itu di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI) telah dibuka S2 Keperawatan untuk Studi Manajemen Keperawatan, Keperawatan Maternitas dan Keperawatan Komunitas. Dan selanjutnya akan dibuka Studi S2 Keperwatan Jiwa dan Keperawatan Medikal Bedah.
Dapat disimpulkan bahwa saat ini perkembangan keperawatan diarahkan kepada profesionalisme dengan spesialisasi bidang keperawatan.
b.      Orientasi Pendidikan
Pendidikan keperawatan bagaimanapun akan tetap berorientasi pada pengembangan pengetahuan dan teknologi, artinya pengalaman belajar baik kelas, laboratorium dan lapangan tetap mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memanfaatkan segala sumber yang memungkinkan penguasaan iptek. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan keperawatan dan persaingan global.
c.       Kerangka Konsep
Berpikir ilmiah, pembinaan sikap dan tingkah laku profesional, belajar aktif mandiri, pendidikan dilingkungan masyarakat serta penguasaan iptek keperawatan merupakan karakteristik dari pendidikan profesional keperawatan.
2.      Perkembangan Pelayanan Keperawatan
Perubahan sifat pelayanan dari fokasional menjadi profesional dengan fokus asuhan keperawatan dengan peran preventif dan promotif tanpa melupakan peran kuratif dan rehabilitatif harus didukung dengan peningkatan sumber daya manusia di bidang keperawatan. Sehingga pada pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan dapat terjadinya pelayanan yang efisien, efektif serta berkualitas.
Selanjutnya, saat ini juga telah berkembang berbagai model prakti keperawatan profesional, seperti:
·         Praktik keperawatan di rumah sakit fasilitas kesehatan
·         Praktik keperawatan di rumah (home care)
·         Praktik keperawatan berkelompok (nursing home = klinik bersama, dan
·         Praktik keperawatan perorangan, yaitu melalui keputusan Kepmenkes No. 647 tahun 2000, yang kemudian di revisi menjadi Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik Keperawatan.


BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa trend atau perkembangan keperawatan Indonesia di masa yang akan datang dipengaruhi oleh meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang profesional, telah memicu perawat untuk terus mengembangkan dirinya dalam berbagai bidang, terutama penataan sistem pendidikan keperawatan. Oleh karena itu profesi keperawatan dengan landasan yang kokoh perlu memperhatikan wawasan keilmuan, orientasi pendidikan dan kerangka konsep pendidikan.

4.2  Saran
Diharapkan perawat Indonesia di masa kini mampu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat demi terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Untuk dapat menjadi perawat profesional, perawat diharuskan untuk terus mengembangkan wawasan dalam bidang kesehatan dan terus melatih diri. Sehingga perkembangan perawat yang professional akan terus meningkat dan di masa yang akan datang akan terlahir perawat-perawat professional Indonesia yang mampu membanggakan bangsa dan Negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar